Berita Pekalongan
Anggota Komisi B DPRD Jateng Harun: Sampah Adalah Potensi Bukan Beban
Harun Abdul Khafidz mendorong pengolahan sampah menjadi potensi ekonomi, khususnya untuk memperkuat sektor UMKM.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sampah bisa menjadi peluang usaha baru.
Itulah semangat yang diusung anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Harun Abdul Khafidz dalam mendorong pengolahan sampah menjadi potensi ekonomi, khususnya untuk memperkuat sektor UMKM.
Dalam kegiatan reses bertema 'Peningkatan Kualitas Kebijakan Melalui Media Tradisional' di Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana, Kota Pekalongan, Anggota Komisi B DPRD Jateng Harun Abdul Khafidz (Fraksi Golkar) mengajak masyarakat mengubah cara pandang terhadap sampah.
Baca juga: Wali Kota Pekalongan Aaf : Darurat Sampah Perlu Solusi Bersama
"Kalau kita bisa memadukan penyelesaian sampah dengan membangkitkan UMKM, kita akan menemukan jalan tengah yang saling menguntungkan."
"Sampah bisa menjadi sumber ekonomi baru," kata Harun, Senin (28/4/2025).
Sebagai langkah awal, Harun menyampaikan rencana pembentukan komunitas pengolah sampah di tingkat lokal.
"Komunitas ini akan dilatih memilah sampah, membuat kompos, hingga membudidayakan maggot, mendukung terciptanya ekosistem ekonomi sirkular di daerah," ucapnya.
Selain itu, Harun juga menekankan pentingnya penerapan Peraturan Daerah tentang Dukungan Pengembangan Ekonomi Kreatif.
"Saya mengajak seluruh masyarakat, aktif mendukung kebijakan daerah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas," imbuhnya.
Tak lupa, Harun mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, terutama saat musim pancaroba.
Pihaknya mengimbau, warga untuk tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah penyakit seperti demam berdarah.
"Kesehatan itu aset utama. Jika kita sakit, aktivitas dan produktivitas bisa terganggu," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekalongan, Muhammad Ilyas Jazuli, mengapresiasi program ini. Ia mengajak generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam mengelola sampah dan tidak hanya mengkritik.
"Kita harus jadi bagian dari solusi. Masa depan daerah ini ada di tangan kita," tegas Ilyas.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pekalongan Curhat, Tina, mengajak masyarakat lebih disiplin mengelola sampah.
Tina mengimbau, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa alat makan dan botol minum sendiri dari rumah.
"Langkah kecil seperti ini bisa memberi dampak besar untuk lingkungan kita," ujarnya. (Dro)
Baca juga: Produk Lokal Pekalongan Jadi Primadona di Showroom Dekranasda
Ismanto, Buruh Bergidik Ditagih Rp 2,8 Miliar: Nama Saya Jelas Disalahgunakan |
![]() |
---|
Wali Kota Aaf: 80 Persen Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta Bukti Keunggulan Pekalongan |
![]() |
---|
27 Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga |
![]() |
---|
Ular Piton Jumbo Ngumpet di Plafon, Damkar Kota Pekalongan Jebol Atap Rumah Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.