Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Banjarnegara

Serasa Ditarik ke Masa Lalu, Uniknya Pasar Rengrang Surganya Kuliner Lokal dengan Nuansa Jadul

Memasuki Pasar Rengrang, komplek Desa Wisata Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pengunjung seperti menerobos mesin waktu

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Khoitul Muzaki
PASAR RENGRANG- Pasar Rengrang di Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara menawarkan suasana zaman dahulu dengan kuliner lokal khas nusantara, Minggu (27/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Memasuki Pasar Rengrang, komplek Desa Wisata Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pengunjung seperti menerobos mesin waktu, Minggu (27/4/2025).

Pengunjung serasa terlempar ke masa lalu, dimana bentuk pasar masih sangat kuno. 

Mereka disambut ramah para pedagang dengan pakaian adat Jawa. Mereka menawarkan aneka makanan dan minuman tradisional. 

Meski yang disajikan menu khas pedesaan, aroma dan rasanya tetap menggoda. 

Jajanan lezat yang sudah jarang dijumpai di pasar seperti Ondol, Getuk, Klepon, Nasi Jagung, Tiwul, hingga Bubur Srintil justru jadi menu andalan di tempat ini. 

Bukan hanya menu makanan dan minuman, perabotan dapur pun masih tradisional. 

Alas makan dan tempat minum juga masih jadul karena diambil dari alam, baik dari dedaunan, atau alat berbahan tanah. 

Bunyi gemericik sungai dengan ayunan angin sepoi menambah kental nuansa pedesaan di tempat itu. 

“Pasar Rengrang didirikan tahun 2017, saat itu untnuk mendukung rest area, ternyata sambutan masyarakat bagus sampai sekarang,”kata Slamet, Ketua Pasar Rengrang, Slamet, Minggu (27/4/2025)

Tukar Koin Pakai QRIS

KULINER LOKAL- Salah satu menu andalan makanan lokal tiwul dengan lauk sambal teri dan ikan laut di Pasar Rengrang Desa Dawuhan, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara
KULINER LOKAL- Salah satu menu andalan makanan lokal tiwul dengan lauk sambal teri dan ikan laut di Pasar Rengrang Desa Dawuhan, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (TribunJateng.com/Khoitul Muzaki)

Penerapan konsep jadul di Pasar Rengrang tidak tanggung-tanggung. Uniknya, alat pembayaran yang digunakan di pasar ini bukan menggunakan mata uang rupiah langsung. 

Pengunjung harus menukar rupiahnya di loket penukaran uang di dekat pintu masuk. 

Rupiah wajib ditukar dengan koin berbahan batok kelapa. Satu koin setara dengan uang Rp 2000. Pengunjung bisa menukar sesuai kebutuhan. 

Semakin banyak koin yang dia bawa, semakin banyak modal dia untuk memborong aneka makanan dan minuman di pasar. 

“Kalau sisa koinnya, nanti pulangnya bisa ditukar lagi dengan uang di loket,”kata Slamet

Ia menjamin pengunjung tidak akan kecewa berburu kuliner di Pasar Rengrang. Tak perlu khawatir kontong jebol. Harga jajanan di pasar kuliner ini terjangkau untuk semua kelangan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved