Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Banjarnegara

Serasa Ditarik ke Masa Lalu, Uniknya Pasar Rengrang Surganya Kuliner Lokal dengan Nuansa Jadul

Memasuki Pasar Rengrang, komplek Desa Wisata Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pengunjung seperti menerobos mesin waktu

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Khoitul Muzaki
PASAR RENGRANG- Pasar Rengrang di Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara menawarkan suasana zaman dahulu dengan kuliner lokal khas nusantara, Minggu (27/4/2025). 

Pihaknya juga sudah menetapkan batas harga bawah dan atas agar tidak ada yang berpotensi dirugikan. 

Harga makanan dan minuman di Pasar Rengrang ditetapkan minimal Rp 1000 dan maksimal Rp 16 ribu perbiji atau perporsi. Harga yang lebih mahal biasanya untuk jenis makanan berat yang menggunakan lauk spesial. 

“Yang harga belasan ribu rupiah itu biasanya makanan berat, misal yang pakai lauk ayam goreng. Tapi di sini jualnya koinan, harga berapa koin,”katanya

Menariknya, meski bertema jadul, penukaran uang dengan koin bisa dilaksanakan secara digital atau nontunai. 

Pengunjung tidak harus membawa uang cash untuk menukarnya dengan koin pembayaran Pasar Rengrang

Di loket penukaran, terpasang QRIS untuk melayani transaksi digital pelanggan. 

Ini lantaran tidak semua pengunjung membawa uang cash. Pengunjung Pasar Rengrang berasal dari berbagai latar belakang.   Bukan hanya warga lokal, banyak di antara mereka datang dari luar daerah, bahkan mancanegara.

Banyak pengunjung yang ternyata terbiasa menggunakan transaksi digital. Atas dasar ini lah, pihaknya bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyediakan layanan QRIS di loket pembayaran. 

Layanan QRIS di loket memudahkan pengunjung untuk menukar uang di rekening mereka dengan koin batok untuk alat bayar di Pasar Rengrang.

“Jadi penggunaan QRIS hanya di loket penukaran. Setelah masuk pasar, bayarnya pakai koin,”kata Slamet

Tren penggunaan QRIS oleh wisatawan diakui oleh Purwanti, pedagang di Pasar Rengrang. Pedagang di kantin wisata itu kerap ditanya pelanggan yang ingin membayar menggunakan QRIS karena tak membawa uang cash.

Biasanya, ia langsung mengarahkan pengunjung itu ke loket yang menyediakan layanan QRIS. 

“Ya suka ada yang tanya bisa pakai QRIS gak. Bisa pakai di loket, nanti ke sininya tetap pakai koin,”katanya

Ibu Rumah Tangga Jadi Pelaku Usaha

LAYANI PEMBELI- Pedagang melayani pembeli yang ingin merasakan makanan lokal di Pasar Rengrang, Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara
LAYANI PEMBELI- Pedagang melayani pembeli yang ingin merasakan makanan lokal di Pasar Rengrang, Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (TribunJateng.com/Khoitul Muzaki)

Pasar Rengrang bukan hanya menyasar penduduk lokal, namun juga wisatawan luar yang ingin berburu makanan khas lokal. 

Pasar dengan tema klasik ini nyatanya mampu menyedot wisatawan dari berbagai daerah. Banyaknya wisatawan yang datang ke pasar itu menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved