Berita Kriminal
Tragedi Sholat Subuh Berdarah, Pak RT Tewas Dibacok Karena Sengketa Tanah
Tragedi sholat subuh berdarah terjadi di sebuah mushala di Dusun Krajan, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
TRIBUNJATENG.COM - Tragedi sholat subuh berdarah terjadi di sebuah mushala di Dusun Krajan, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Tiga orang yang menunaikan shalat subuh berjemaah di lokasi menjadi korban pembacokan.
Salah satu korban, Abdul Aziz (63), yang merupakan ketua RT di lingkungan itu, meninggal di lokasi kejadian.
Sedangkan dua korban lainnya mengalami luka berat dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Berikut Daftar Imam dan Khotib Salat Idulfitri 1446 H Kota Semarang di 121 Masjid dan Mushola
Baca juga: Pelaku Juga Sebar Video Hoaks Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Tawarkan Motor Rp500 Ribu Tanpa COD
Korban luka berat diketahui bernama Arik Wijayanti (60), yang merupakan istri Abdul Aziz, dan seorang jemaah mushala bernama Cipto Rahayu (63).
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, membenarkan terkait aksi pembacokan warga di Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, pada Selasa (29/4/2025) pagi.
"Peristiwanya terjadi saat para korban sedang melaksanakan shalat subuh berjemaah di Mushala Al Manar," kata AKP Bayu Adjie Sudarmono, Selasa (29/4/2025).
Kejadian berlangsung saat rakaat pertama, tiba-tiba korban Abdul Aziz dibacok dari arah belakang hingga tersungkur, dan Cipto Rahayu yang berusaha menolongnya juga dibacok pelaku.
Arik Wijayanti, yang turut serta shalat berjemaah, juga menjadi sasaran pembacokan oleh pelaku yang diketahui sudah menunggu di dekat lokasi kejadian sebelum jemaah berdatangan ke mushala.
Usai membacok para korban di mushala, pelaku yang merupakan tetangga korban bernama Sudjito, langsung menyerahkan diri ke Polsek Kedungadem.
"Pelaku sudah kami amankan beserta barang bukti usai melakukan aksinya," ungkapnya.
Menurutnya, pihak kepolisian saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang telah diamankan untuk proses penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
Motif Pembacokan
Pelaku kini telah diamankan di Mapolres Bojonegoro untuk menjalani pemeriksaan.
Bayu menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku membacok korban karena dendam pribadi terkait sengketa tanah.
Pelaku tidak terima karena tanah miliknya dijadikan jalan umum oleh korban.
“Sementara motifnya karena dendam soal perkara tanah, namun masih terus kita dalami,” pungkasnya.
Adapun motif pelaku melakukan pembacokan korban hingga meninggal tersebut diduga karena dendam terkait permasalahan tanah.
"Dugaan motifnya sementara ini karena pelaku dendam kepada korban," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembacokan di Mushala Bojonegoro, Ketua RT Tewas dan 2 Orang Lainnya Luka Berat"
Tersangka Bawa Bom Molotov dan Petasan Hendak Unjuk Rasa Anarkis di Tegal Diancam 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mahasiswa Jepara Curi Tas Warga yang Main Bola, Ditangkap Korban Saat Sedang di Kampus |
![]() |
---|
Tampang Aiptu Rajamuddin Anaknya Hajar Wakepsek di Ruang BK, Bantah Lakukan Pembiaran |
![]() |
---|
Kisah Cinta Petani dan Mahasiswi, Anak Hasil Hubungan Terlarang Dibuang ke Semak-semak |
![]() |
---|
Detik-detik Siswa Hajar Wakepsek di Depan Ayahnya, Sang Ayah Anggota Polri Cuma Lihat dan Biarkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.