Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UKSW Salatiga

UKSW Hadirkan Prita Laura, Serukan Political Will untuk Pariwisata yang Adil dan Berkelanjutan

UKSW gelar seminar nasional bertajuk “Menyulam Kearifan Lokal Menuju Pariwisata Berkelanjutan: Refleksi dari Nglanggeran dan Sipadan Ligitan”.

Editor: deni setiawan
UKSW SALATIGA
SEMINAR PARIWISATA - Prodi D4 FId UKSW menggelar Seminar Nasional bertajuk “Menyulam Kearifan Lokal Menuju Pariwisata Berkelanjutan: Refleksi dari Nglanggeran dan Sipadan Ligitan”, Rabu (7/5/2025) di Ruang F114. Ini digelar sebagai bagian dari mempertegas komitmen akademik terhadap pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. 

“Keberhasilan Nglanggeran bukan semata-mata tentang prestasi, melainkan tentang konsistensi komunitas dalam merawat alam, memberdayakan masyarakat, serta mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan edukasi,” ungkapnya.

Baca juga: Rajut Silaturahmi, Perkuat Kolaborasi UKSW Gelar Gathering Bersama Guru BK Se-Jawa Tengah

Baca juga: UKSW dan BukSU Filipina Sukses Gelar COIL 2025, Perkuat Akademik dan Budaya Internasional

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan Community Based Tourism (CBT) melalui pelatihan berkelanjutan, kolaborasi multi pihak, serta sistem monitoring yang adaptif terhadap tantangan seperti over tourism dan perubahan iklim.

Kegiatan ini dihadiri dengan penuh antusias oleh mahasiswa D4 Destinasi Pariwisata FId UKSW.

Turut hadir Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Salatiga, Nugroho Prasetyaningsih, S.E.

Salah satu mahasiswa menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti seminar nasional ini.

Mahardika Haholongani Sihombing, mahasiswa D4 Destinasi Pariwisata angkatan 2023, mengungkapkan bahwa seminar ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya pelibatan masyarakat sebagai aktor utama dalam pembangunan.

“Seminar ini menyadarkan saya bahwa masyarakat adalah pihak yang paling terdampak dari setiap kebijakan, maka mereka juga harus menjadi bagian utama dari perencanaan."

"Kearifan lokal bukan hanya identitas, tapi juga kunci menuju keberlanjutan destinasi,” ungkapnya

Hal senada diungkapkan Natanael Kevin Santosa, mahasiswa angkatan 2024, yang menekankan perlunya kebijakan pariwisata yang lebih berpihak pada masyarakat lokal.

“Tantangan seperti kesenjangan sosial di kawasan wisata harus dijawab dengan pendekatan holistik dan empatik oleh para pemangku kebijakan,” tegasnya.

Seminar ini merupakan upaya UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke 11 kota dan permukiman yang berkelanjutan, SDGs ke-13 penanganan perubahan iklim, SDGs ke-4 pendidikan berkualitas, dan SDGs ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A.

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.

Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (*)

Baca juga: FBS UKSW Rayakan Hari Kartini, Hari Bumi, dan Hari Buku dalam Simfoni Aksi dan Refleksi

Baca juga: 71 Sekolah Se-Indonesia Adu Hebat di Economics Competition Prodi Ilmu Ekonomi FEB UKSW! 

Baca juga: Asisten Deputi Kemenko PMK: Akademi BUMDes UKSW Bentuk Inovasi untuk Pemberdayaan Desa

Baca juga: UKSW Satukan Delapan Negara dalam Human Origins Heritage, Dari Situs Purba Menuju Masa Depan Global

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved