Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Baju Kotor Ayah Jadi Awal Cuan Widji di Patebon Kendal, Harga Batik Lumpur Termurah Rp900 Ribu

Inovasi pewarna batik berbahan lumpur swah ini tercipta 6 tahun silam saat ayah Widji Astutik warga Patebon Kendal ini pulang dari sawah.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
JEMUR BATIK - Widji Astutik menjemur batik yang menggunakan pewarna berbahan dasar lumpur di rumah produksinya Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Selasa (13/5/2025). Batik jenis ini menjadi salah satu yang paling diburu pecinta batik dari luar daerah. 

"Nah kalau sudah jadi itu warnanya gelap, tapi bisa juga terang jika ada yang minta terang," ungkapnya.

Meskipun terlihat sederhana, layaknya mengotori pakaian sendiri, tak semua lumpur bisa digunakan sebagai bahan dasar pewarna batik.

Widji menjelaskan, dia menggunakan lumpur dari sarang kepiting air tawar yang hidup di area persawahan.

Lumpur jenis itu dinilai memiliki kualitas lebih bagus dibanding yang lain.

"Tidak bisa lumpur sembarangan, harus dari sarang yuyu (ketam)."

"Lumpurnya dikeluarkan dari dalam tanah, nah itu yang bagus hasilnya sebagai pewarna batik," jelasnya.

BATIK LUMPUR SAWAH - Widji Astutik perlihatkan batik pewarna lumpur di rumah produksinya di Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Selasa (13/5/2025). Batik jenis ini menjadi salah satu yang paling diburu pecinta batik dari luar daerah.
BATIK LUMPUR SAWAH - Widji Astutik perlihatkan batik pewarna lumpur di rumah produksinya di Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Selasa (13/5/2025). Batik jenis ini menjadi salah satu yang paling diburu pecinta batik dari luar daerah. (TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH)

Baca juga: Bupati Tika Instruksikan Kades di Kendal Sukseskan Program Bersatu Siaga

Baca juga: Operasi Layanan Katarak Gratis Diapresiasi Bupati Kendal: Menjawab Kebutuhan

Dalam proses ini, Widji kerap bereksperimen dengan bahan-bahan alami untuk menjadi pewarna batiknya.

Bahan alami yang dia gunakan yakni daun mangga, daun kersen, kayu secang, kayu tingi, kulit mahoni, hingga daun jati.

Warna dan corak batik yang dihasilkan dari pewarna berbahan lumpur terlihat lebih natural. 

Widji juga selalu paten menggunakan motif Kendal sebagai ciri khas dalam setiap karya batiknya. 

"Warna ini bagus, tapi malah jarang disukai oleh warga lokal."

"Justru ini banyak dicari oleh warga luar daerah," paparnya.

Paling Murah Rp900 Ribu

Meskipun diproduksi dari bahan dasar lumpur sebagai pewarna, harga kain batik ini bisa mencapai Rp2,5 juta.

Harga itu sebanding dengan proses panjang untuk mencapai hasil maksimal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved