Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal

Akhir Pelarian Gunawan Usai Membunuh Anak dan Istri, Ditangkap di Pesantren Setelah Ganti Identitas

Gunawan (44) pria pembunuh anak dan istri akhirnya ditangkap setelah buron selama berminggu-minggu.

Editor: rival al manaf
(TribunBengkulu/M Rizki Wahyudi)
JASAD IBU ANAK - Polisi olah TKP penemuan mayat di Rejang Lebong Bengkulu, Jumat (2/5/2025). Kronologi penemuan ibu dan anak tewas mengenaskan dalam rumah kontrakan. 

TRIBUNJATENG.COM - Gunawan (44) pria pembunuh anak dan istri akhirnya ditangkap setelah buron selama berminggu-minggu.

Ia sempat berganti-ganti identitas, pekerjaan, hingga berpindah kota setelah mengakhiri hidup istri dan anak tirinya.

Namun, ia akhirnya ditangkap di sebuah pondok pesantren.

Baca juga: Mantan Ajudan Ungkap Presiden RI Ini Pernah Jadi Target Pembunuhan Setelah Dilantik: Mau Diracun

Baca juga: Inilah Sosok Dua Tersangka Pembunuhan di Kamar Kos Simongan Semarang, Motifnya Sakit Hati

Selama buron, Gunawan menyamar menggunakan identitas palsu untuk melamar pekerjaan.

Ia pun sempat diusir usai ketahuan menghabisi istri dan anak tirinya.

Kasus tragis pembunuhan terhadap Euis Setia (42) dan putrinya GMW (14) kini terungkap.

Kedua korban ditemukan dalam kondisi membusuk di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Kesambe Baru, Curup Timur, pada Jumat (2/5/2025). 

Ternyata pelaku adalah suami siri sekaligus ayah tiri korban, Gunawan (44), warga Desa Tasikmalaya, Curup Utara.

Setelah membunuh keduanya karena emosi, Gunawan langsung kabur.

Pelarian panjangnya dimulai dengan membawa kabur motor korban ke Rupit, Sumatera Selatan, lalu menjualnya untuk modal melarikan diri.

Tanpa arah dan tanpa keluarga di luar daerah, pelaku sempat berpindah-pindah kota bahkan sampai ke Tangerang, Banten, dan menumpang sebuah angkot.

Di Tangerang, pelaku sempat menginap di rumah sopir angkot yang dikemudikannya.

Namun setelah pelaku mengaku telah membunuh istri dan anak tirinya, sang sopir langsung mengusirnya karena takut.

Gunawan lalu melanjutkan pelariannya hingga tiba di sebuah pesantren di Cikangkung Timur, Rengasdengklok Utara, Karawang, Jawa Barat.

Di sana ia menyamar dan bekerja membantu mengecat bangunan pesantren dengan identitas palsu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved