Demak
"Kami Tidak Suka Pemimpin yang Hobi Zina" Warga Demak Gelar Demonstrasi di Balai Desa Wonoagung
"Kami Tidak Suka Pemimpin yang Hobi Zina" begitu tulisan sebuah poster yang dibentangkan warga demak saat menggelar demonstrasi.
TRIBUNJATENG.COM DEMAK - "Kami Tidak Suka Pemimpin yang Hobi Zina" begitu tulisan sebuah poster yang dibentangkan warga demak saat menggelar demonstrasi.
Aksi itu digelar di depan Balai Desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak Jawa Tengah pada Rabu (14/5/2025).
Terlihat puluhan orang ikut dalam aksi yang menuntut kepala desa untuk mundur dari jabatannya dan diadili atas dugaan tindak asusila.
Mereka mengatasnamakan Masyarakat Wonoagung Bersatu itu menyampaikan tuntutan itu di tempat terbuka.
Baca juga: Segini Besaran Gaji Ketua RT di Kabupaten Demak Jawa Tengah
Baca juga: Bahagianya Murid SDN 1 Bedono Demak Dapat Sekolah Baru, Tak Lagi Belajar di Kolong Tol Semarang
Baca juga: Senyum Ibnu Bisa Berlatih Pantomim di Kelas Baru SDN 1 Bedono: Tak Lagi di Kolong Tol Semarang-Demak
Massa mendatangi balai desa sembari membawa kertas yang berisi tuntutan mereka dan cemoohan untuk kades, di antaranya: "Kami tidak suka pemimpin yang hobi zina". "Kades cabul meresahkan"
Dalam orasinya, koordinator aksi, Muhammad Faisol, membacakan sejumlah tuntutan warga agar kepala diadili dan dilengserkan dari jabatannya.
"Dugaan asusila yang dilakukan oknum Kepala Desa Wonoagung, kami masyarakat Wonoagung meminta agar oknum kades tersebut diproses hukum yang berlaku," seru Faisol, dalam orasinya.
Dia juga meminta aparat penegak hukum untuk memproses kasus ini, apabila dinyatakan bersalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Wonoagung segera melaporkan ke Bupati Demak supaya oknum kades dilengserkan.
"Setelah terbukti ditetapkan tersangka, kami mohon BPD Wonoagung untuk melaporkan ke Bupati Demak aga menonaktifkan kades tersebut," jelas Faisol.
Dana desa tidak transparan Tak hanya soal asusila, massa juga menuntut Kepala Desa Wonoagung untuk melaporkan pertanggungjawaban dana desa tahun 2023-2024 yang dinilai tidak transparansi.
"Kami meminta LPJ DD, ADD tahun 2023 dan 2024, karena kami melihat di Desa Wonoagung adanya transparansi anggaran," kata Faisol.
Aksi demonstrasi berlangsung sekitar 60 menit di depan Balai Desa Wonoagung sebelum akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Terpisah Kepala Desa Wonoagung, Muhyiddin yang coba dikonfirmasi atas dugaan asusila belum mendapat tanggapan.
Namun yang bersangkutan tidak berada di kantornya.
Menanggapi tuntutan warga, Camat Karangtengah, Maftukah Kurniawati mengatakan, poin utama tuntutan warga soal dugaan tindak kasus asusila yang melibatkan kepala desa.
Kisah Warga Berziarah ke Makam Syekh Abdullah Mudzakir yang Berada di Laut Pesisir Demak |
![]() |
---|
Warga Sidorejo Geruduk Inspektorat Demak, Protes Dugaan Korupsi Dana Desa Rp12 Miliar |
![]() |
---|
Polres Demak Siagakan 400 Personel Gabungan Antisipasi Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Dampak Aksi Kerusuhan Massa Diberbagai Daerah, PNS dan NonASN Diminta Tak Gunakan Kendaraan Dinas |
![]() |
---|
Komunitas Ojek Online Demak Tuntut Polres Kawal Kasus Pembunuh Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.