"Kami Tidak Suka Pemimpin yang Hobi Zina" Warga Demak Gelar Demonstrasi di Balai Desa Wonoagung

Sementara terkait tuntutan lain merupakan imbuhan.

"Sebenarnya yang pidana itu (kasus asusila) dulu yang menjadi tuntutan, cuma kan ini ada beberapa poin tambahan," kata Maftukah kepada wartawan.

Baca juga: Misteri Uang Ke Atas Terbongkar Dalam Sidang Tipikor Semarang: Saksi Sebut 13 Persen Untuk Alwin

Baca juga: "Masih Memburu Pelaku" Iptu Novita Ungkap Nasib Pengemudi Ayla Tabrak Lari Tewaskan Ibu di Semarang

Dia tidak merinci dugaan tindak asusila yang melibatkan Kepala Desa Wonoagung.

Sementara, soal tuntutan pelengseran kepala desa terdapat regulasi yang mengatur dan ia akan meninjau kembali aturan tersebut.

"Ada prosesnya, nanti sambil kita lihat aturan yang ada lah," ujar dia.

Meskipun begitu, Maftukah mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinpermasdes PPKB) Demak dan BPD Wonoagung soal permasalahan tersebut.

"Kita koordinasi dengan pemerintah desa setempat BPD, kemudian kita koordinasi dengan Inspektorat, Dinpermasdes sebagai OPD yang menangani pemerintah desa, sementara baru itu saja," kata Maftukah. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kades Diduga Terlibat Asusila, Warga Wonoagung Demak Tuntut Pencopotan"