Berita Batang
Ini Penyebab Distribusi Air Bersih dari Perumda Sendang Kamulyan Batang Tersendat 2 Bulan
Sejumlah warga mengeluhkan pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang.
Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Sejumlah warga mengeluhkan pasokan air bersih dari Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang.
Sudah hampir dua bulan, distribusi air bersih terganggu, membuat masyarakat resah dan kesulitan memenuhi kebutuhan harian.
“Kalau pun mengalir, hanya di tengah malam, sekitar pukul 01.00 lalu Subuh sudah mati lagi.
Itu pun cuma kricik-kricik, sangat kecil alirannya,” keluh Ushul Harmanto (69), warga Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kamis (15/5/2025).
Ia bahkan telah menyiapkan tandon untuk menampung air, namun tetap kosong karena aliran tak cukup kuat.
Hal yang sama juga dikeluhkan Yanti, warga Kelurahan Kauman, Batang Kota, ia harus menunggu lama untuk mengisi wadah penampungan.
“Alirannya sangat kecil, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari pun tidak mencukupi,” ujarnya.
Direktur Perumda Air Minum Sendangkamulyan Batang, Siswandi Hambali, tak menampik gangguan distribusi air bersih ini.
Penyebab utamanya adalah kerusakan parah pada sumber mata air Tuk Bismo, akibat banjir bandang yang terjadi dua bulan lalu.
“Kejadiannya benar-benar di luar dugaan. Ini pertama kali terjadi sejak PDAM berdiri pada 1990.
Batu besar dan pohon tumbang menghancurkan bak penampungan serta instalasi intake air di Tuk Bismo,” ujar Siswandi.
Bahkan, penjaga mata air sempat terseret arus saat hendak bersiap salat Ashar.
"Alhamdulillah, beliau selamat karena sarungnya nyangkut di ranting pohon.
Tapi motornya hancur tertimpa batu dan pohon besar, kami sudah menggantinya dengan motor inventaris,” tambahnya.
Kondisi ini tak hanya berdampak pada masyarakat, tapi juga merugikan perusahaan. Siswandi menyebut, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar.
“Kemarin, Rabu 14 Mei, Komisi II DPRD Batang bersama DLH dan DPU PR meninjau langsung lokasi.
Mereka melihat betapa fatalnya dampak banjir ini, sungai yang sebelumnya hanya selebar 3 meter kini melebar hingga 12-15 meter,” jelasnya.
Siswandi mengungkapkan dari tujuh titik sumber mata air, lima mengalami kerusakan serius.
“Batu-batu besar tak bisa digeser, bahkan dengan alat berat sekalipun. Akses ke lokasi pun hanya bisa dilalui sepeda motor atau jalan kaki,” imbuhnya.
Perumda Sendang Kamulyan berupaya mencari solusi agar pasokan air kembali stabil.
Sejumlah alternatif mulai diterapkan, seperti eksplorasi sumber mata air baru di Tuk Pagerukir dan Majapahit, serta bantuan air curah dari PDAB atau SPAM Regional Petanglong, khusus untuk menutup kekurangan pasokan di wilayah Batang Kota.
Sebelumnya, pasokan air dari Tuk Bismo mencapai 200 liter per detik, namun kini hanya 160 liter per detik.
“Ada 40 liter per detik yang harus dicari penggantinya, dan kami terus berupaya menutup kekurangan tersebut,” jelas Siswandi.
Pembangunan instalasi baru dan perbaikan dilakukan bertahap.
“Kami mohon maaf atas gangguan ini, kami paham betapa sulitnya masyarakat tanpa air bersih, tapi kami pastikan proses pemulihan dan perbaikan terus berjalan,” pungkasnya.(din)
Bupati Faiz Ajak Bershalawat di Tengah Aksi Mahasiswa : Tolong Jaga Kabupaten Batang |
![]() |
---|
TNI, Polri, Pemkab, dan Masyarakat Bersatu di Parade Senja Batang Bangun Kawasan Timur |
![]() |
---|
Bupati Batang Serahkan 109 SK ASN, Ingatkan Soal Profesionalitas |
![]() |
---|
Dari Tukang Kayu ke Pengusaha Kreatif, Bupati Faiz Apresiasi Karya Mantan Pekerja PLTU Batang |
![]() |
---|
Wonotunggal Expo 2025, Tradisi Merti Desa Jadi Magnet Ekonomi Kreatif Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.