Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

BPBD Batang Tetapkan Status Siaga Bencana, Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem Awal 2026

Menghadapi potensi cuaca ekstrem di awal 2026, BPBD Kabupaten Batang menetapkan status siaga bencana.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
RAKOR BPBD - BPBD Kabupaten Batang menggelar rakor kesiapsiagaan bencana, Kamis (30/10/2025). BPDB menetapkan status siaga bencana dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di awal 2026. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Menghadapi potensi cuaca ekstrem di awal 2026, BPBD Kabupaten Batang menetapkan status siaga bencana.

Penetapan ini merupakan langkah antisipatif untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Kalakhar BPBD Kabupaten Batang, Wawan Nurdiansyah menyampaikan, berdasarkan informasi BMKG, Batang diperkirakan akan mengalami peningkatan intensitas hujan pada Januari hingga Februari 2026.

Baca juga: Pemkab Batang Mulai Revitalisasi Jalan RE Martadinata, Fokus Penataan Trotoar dan Drainase

Baca juga: Wabup Batang Suyono Dorong Generasi Muda Bangun Bangsa dengan Etos Kerja

“Beberapa langkah kami siapkan bersama organisasi perangkat daerah, TNI/Polri, relawan, dan pemerintah desa. Fokusnya pada wilayah yang memiliki potensi banjir, longsor, maupun pohon tumbang,” ujar Wawan, Kamis (30/10/2025).

Dia menjelaskan, musim hujan di Batang mulai berlangsung sejak Oktober 2025, dengan wilayah selatan mengalami hujan lebih awal sejak Agustus 2025. 

Sementara kawasan pantai utara baru memasuki musim hujan pada pertengahan Oktober 2025.

“Jika dibandingkan periode klimatologis 1991–2020, awal musim hujan tahun ini datang lebih cepat sekira tiga dasarian,” jelasnya.

BMKG juga memprediksi bahwa sebagian wilayah utara Batang akan mengalami curah hujan di atas normal, sedangkan wilayah tengah dan selatan diperkirakan tetap dalam kategori normal.

“Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2026, dengan durasi yang bisa mencapai enam hingga tujuh bulan,” tambahnya.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Edukasi dan imbauan juga disampaikan agar warga lebih waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar, terutama saat hujan deras disertai angin kencang.

“Dengan status siaga ini, kami berharap seluruh elemen masyarakat dapat lebih siap dan tanggap, sehingga risiko bencana dapat diminimalkan,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved