Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sragen

Terduduk Lemas, Wanita Sragen Melahirkan saat Latihan Silat, Janin 5 Bulan Meninggal Dunia

Seorang wanita di Sragen melahirkan bayi laki-laki saat latihan silat pada Senin (19/5/2025) malam.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)
LOKASI KEJADIAN - Seorang ibu muda di Sragen melahirkan seorang bayi laki-laki, yang tidak lama meninggal dunia, Selasa (20/5/2025). Dia kini masih dirawat. 

"Berdasarkan keterangan sementara dari bidan di Klinik Wahyu Widodo, usia bayi diperkirakan lebih kurang 20 minggu atau sekitar lima bulan," ujar Petrus.

Kapolres menambahkan bahwa untuk penanganan lebih lanjut, Tim Inafis Polres Sragen telah membawa jenazah bayi tersebut ke RS Muwardi Solo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

"LA telah menikah, namun saat kejadian, suaminya sedang berada di luar kota dan belum berhasil dihubungi. Kasus tragis ini kini dalam penanganan Polres Sragen," tutupnya.

Bayi Diautopsi

Polisi autopsi bayi laki-laki yang dilahirkan seorang ibu muda, LA (26) warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen saat latihan silat pada Selasa (20/5/2025) malam.

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kapolsek Kedawung, AKP Suyana mengatakan tindakan autopsi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian sang bayi.

"Setelah diketahui meninggal dunia, untuk mengetahui penyebab kematiannya, maka kita langsung kirim ke RSUD Moewardi Solo untuk dilakukan tindakan operasi," katanya saat dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (20/5/2025).

Diketahui, bayi laki-laki itu dilahirkan di kamar mandi umum, tempat LA latiahan silat di salah satu lapangan yang ada di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.

AKP Suyana menambahkan pada saat dilahirkan, kandungan LA baru berusia 20 minggu.

"Menurut keteranga dari petugas poliklinik, kurang lebih usia kandungan LA 20 minggu, kalau kita hitung sekitar 5 bulan," jelasnya.

Pihaknya telah melakukan olah lokasi kejadian, dan mengamankan ember serta gayung yang ada di dalam kamar mandi umum tersebut.

"Bercak darah tidak ada, karena memang saat itu air kran mengalir, kemungkinan darah ikut larut di air," jelasnya.

Tambahnya, LA dan bayinya dilarikan ke poliklinik dengan mengendarai sepeda motor.

Jarak antara lapangan tempat LA latihan dan poliklinik tidak jauh, dan masih berada di satu desa yang sama.

"Waktu membawa bayi ke poliklinik, itu informasinya dinaikkan sepeda motor, bergantian ibunya juga dibawa sepeda motor, dibawa ke polikliniknya terpisah," ungkapnya.

Soal apakah ada indikasi pembunuhan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.

"Itu masih kita dalami penyebab dari kematian apa, itu nanti keterangan lebih lanjut, setelah hasil autopsi kita dapatkan dari rumah sakit Moewardi," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved