Sragen
Terduduk Lemas, Wanita Sragen Melahirkan saat Latihan Silat, Janin 5 Bulan Meninggal Dunia
Seorang wanita di Sragen melahirkan bayi laki-laki saat latihan silat pada Senin (19/5/2025) malam.
Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Seorang wanita di Sragen melahirkan bayi laki-laki saat latihan silat pada Senin (19/5/2025) malam.
Nahas bayi yang masih berusia 5 bulan dalam kandungan itu akhirnya meninggal dunia.
Kejadian itu dialami LA wanita berusia 26 tahun warga Mojodoyong, Kedawung, mengalami nasib tragis pada Senin (19/5/2025) malam.
Baca juga: Dikabarkan Palsu, Polres Sragen Selidiki Kandungan Pupuk Bersama Dinas Terkait
Baca juga: Eddie Marzuki Nalapraya: Patriot Pencak Silat Indonesia yang Dikenang Hingga Akhir Hayat
LA kehilangan bayi laki-lakinya yang lahir di kamar mandi saat ia mengikuti latihan beladiri.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menjelaskan kronologi kejadian dalam keterangan yang diterima pada Selasa (20/5/2025).
LA, yang berprofesi sebagai wiraswasta, pulang dari BRILink di wilayah Masaran-Sragen pada sore hari sekitar pukul 18.46 WIB.
Ia kemudian menuju lapangan di Dukuh Mojodoyong RT 21 untuk berlatih pencak silat.
"Setibanya di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB, LA langsung bergabung dengan rekan-rekannya untuk berlatih," ungkap Kapolres.
Sekitar pukul 21.15 WIB, LA merasakan kram perut dan sakit pinggang, lalu meminta izin untuk pergi ke kamar mandi yang berada di area lapangan.
Setelah sekitar 10 menit, LA kembali bergabung dengan latihan, namun rasa sakit perutnya kembali muncul.
"LA izin lagi ke kamar mandi. Kali ini, ia diantar oleh dua orang teman perempuannya," jelas Petrus.
Di dalam kamar mandi, rasa sakit perut LA semakin tak tertahankan, dan ia melahirkan seorang bayi laki-laki.
Kedua teman LA terkejut saat menemukan bayi tersebut tergeletak di lantai kamar mandi, sementara LA terduduk lemas.
Kedua teman LA segera meminta bantuan, dan LA serta bayinya dilarikan ke Klinik Wahyu Widodo di Desa Mojodoyong, Kedawung.
Setibanya di klinik, bayi laki-laki tersebut dinyatakan telah meninggal dunia.
"Berdasarkan keterangan sementara dari bidan di Klinik Wahyu Widodo, usia bayi diperkirakan lebih kurang 20 minggu atau sekitar lima bulan," ujar Petrus.
Kapolres menambahkan bahwa untuk penanganan lebih lanjut, Tim Inafis Polres Sragen telah membawa jenazah bayi tersebut ke RS Muwardi Solo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.
"LA telah menikah, namun saat kejadian, suaminya sedang berada di luar kota dan belum berhasil dihubungi. Kasus tragis ini kini dalam penanganan Polres Sragen," tutupnya.
Bayi Diautopsi
Polisi autopsi bayi laki-laki yang dilahirkan seorang ibu muda, LA (26) warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen saat latihan silat pada Selasa (20/5/2025) malam.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kapolsek Kedawung, AKP Suyana mengatakan tindakan autopsi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian sang bayi.
"Setelah diketahui meninggal dunia, untuk mengetahui penyebab kematiannya, maka kita langsung kirim ke RSUD Moewardi Solo untuk dilakukan tindakan operasi," katanya saat dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (20/5/2025).
Diketahui, bayi laki-laki itu dilahirkan di kamar mandi umum, tempat LA latiahan silat di salah satu lapangan yang ada di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen.
AKP Suyana menambahkan pada saat dilahirkan, kandungan LA baru berusia 20 minggu.
"Menurut keteranga dari petugas poliklinik, kurang lebih usia kandungan LA 20 minggu, kalau kita hitung sekitar 5 bulan," jelasnya.
Pihaknya telah melakukan olah lokasi kejadian, dan mengamankan ember serta gayung yang ada di dalam kamar mandi umum tersebut.
"Bercak darah tidak ada, karena memang saat itu air kran mengalir, kemungkinan darah ikut larut di air," jelasnya.
Tambahnya, LA dan bayinya dilarikan ke poliklinik dengan mengendarai sepeda motor.
Jarak antara lapangan tempat LA latihan dan poliklinik tidak jauh, dan masih berada di satu desa yang sama.
"Waktu membawa bayi ke poliklinik, itu informasinya dinaikkan sepeda motor, bergantian ibunya juga dibawa sepeda motor, dibawa ke polikliniknya terpisah," ungkapnya.
Soal apakah ada indikasi pembunuhan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.
"Itu masih kita dalami penyebab dari kematian apa, itu nanti keterangan lebih lanjut, setelah hasil autopsi kita dapatkan dari rumah sakit Moewardi," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Penampakan Ular Piton Pemangsa Ternak Warga di Sragen, Panjangnya Tiga Meter |
![]() |
---|
Prostitusi Terselubung di Gunung Kemukus Sragen, Terlihat Seperti Rumah Biasa |
![]() |
---|
Ini Penyebab 12 Anggota Perguruan Silat di Sragen Ditangkap Polisi, Mayoritas Masih Belasan Tahun |
![]() |
---|
Pasca Pembubaran Jamaah Islamiyah, Ponpes Miftahul Huda Sragen Edukasi Wawasan Kebangsaan |
![]() |
---|
Korban Terseret Arus di Kali Anyar Solo Ditemukan Tim SAR Gabungan di Sragen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.