Berita Kajen
Operasi Aman Candi 2025: Tekan Premanisme, 5 Kasus Diungkap Polres Pekalongan
Dalam sepuluh hari pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025, Polres Pekalongan berhasil mengungkap lima kasus tindak pidana yang didominasi oleh penganiaya
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Dalam sepuluh hari pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025, Polres Pekalongan berhasil mengungkap lima kasus tindak pidana yang didominasi oleh penganiayaan.
Enam orang, ditetapkan sebagai tersangka dalam operasi yang menyasar aksi premanisme dan kriminalitas yang menghambat iklim investasi di wilayah Kabupaten Pekalongan.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Pekalongan pada Kamis (22/5/2025) menyampaikan, bahwa operasi yang dimulai sejak 12 Mei 2025 ini menargetkan pemberantasan aksi premanisme, terutama yang mengganggu proses investasi.
"Operasi Aman Candi 2025 menggantikan sandi sebelumnya yaitu Pekat Candi, dan sasarannya adalah pemberantasan premanisme serta gangguan kamtibmas lainnya yang bisa berdampak terhadap masuknya investasi di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Pekalongan," jelas Kapolres Pekalongan AKBP Doni.
Dalam pelaksanaan operasi hingga hari ke-10, Polres Pekalongan berhasil mengungkap lima kasus dengan enam orang tersangka.
Rincian kasus tersebut meliputi, satu kasus pemerasan, satu kasus pengeroyokan, dan tiga kasus penganiayaan.
"Pengungkapan ini merupakan hasil dari langkah-langkah preemtif, preventif, hingga akhirnya tindakan penegakan hukum. Target operasi dari Polda telah berhasil kami capai," ujar AKBP Doni.
Ia menambahkan, bahwa secara umum, situasi di Kabupaten Pekalongan masih tergolong kondusif dan belum ditemukan keterlibatan organisasi masyarakat (ormas) dalam kasus-kasus yang diungkap.
"Semua pelaku yang ditangkap bersifat perorangan, dan tidak berafiliasi dengan kelompok tertentu," tegasnya.
Selain kasus-kasus tersebut, Polres Pekalongan juga memantau aktivitas geng motor dan potensi tawuran sebagai bagian dari target operasi.
Hingga kini, potensi tersebut telah berhasil dicegah melalui pendekatan yang humanis dan preventif.
AKBP Doni juga mengajak masyarakat, untuk turut serta dalam menjaga keamanan dengan memberikan informasi kepada pihak kepolisian.
"Silakan manfaatkan layanan hotline 110 atau hubungi Polsek terdekat jika melihat aktivitas mencurigakan yang mengarah pada premanisme," tutupnya. (Dro)
Baca juga: Deteksi Dini Stroke Kini Lebih Mudah, RSUD Bendan Hadirkan Layanan DSA Pertama di Kota Pekalongan
Baca juga: HUT ke 31 SMK Ma’arif NU Bobotsari, Wabup Dimas Kunjungi Bazar hingga Kontes Motor Pelajar
Baca juga: 1.044 Mahasiswa UMK Diwisuda, Hadapi Tantangan Perguruan Tinggi Semakin Kompleks
Lewat Video Call, Menteri Koperasi Ferry Juliantono Dukung Langsung Peternak Pekalongan |
![]() |
---|
Warga Pekalongan Urus SKCK Tak Perlu Repot Lagi, Bhabinkamtibmas Bakal Antar Langsung ke Rumah |
![]() |
---|
Ketua DPRD Pekalongan Munir Tegaskan Tak Ada Anggota Dewan Terlibat Kredit Macet BPR-BKK |
![]() |
---|
Pemkab Pekalongan Ajukan Raperda APBD 2026, Target Pendapatan Capai Rp 2,4 Triliun |
![]() |
---|
Wabup Pekalongan Sukirman : BPR-BKK Sudah Tidak Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.