Universitas Semarang
USM Kunjungi BioTec+ KU Leuven, Perluas Kolaborasi Riset dan Pendidikan Internasional
USM terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan jejaring internasional melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Erasmus+ FIND4S Study Visit.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, BELGIA - Universitas Semarang (USM) terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan jejaring internasional melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Erasmus+ FIND4S Study Visit dengan mengunjungi BioTec+ KU Leuven, Belgia, sebuah laboratorium terkemuka di Eropa yang memfokuskan risetnya pada bioteknologi dan sistem pangan berkelanjutan, pada Jumat, 16 Mei 2025.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Faisal Yusuf BA MM MBA selaku Kepala International Office USM, bersama Ika Fitriana STP MSc, Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian USM.
Kehadiran mereka menjadi representasi dari semangat USM dalam menjalin kolaborasi akademik lintas negara yang berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian.
Dalam kegiatan yang berlangsung di laboratorium BioTec+ KU Leuven tersebut, delegasi USM berkesempatan menyaksikan secara langsung beragam penelitian inovatif yang dipresentasikan oleh para kandidat PhD KU Leuven, yang mencerminkan pendekatan multidisipliner dalam bidang bioteknologi.
Ding Jiaowei dan Pratham Kapavarapu, misalnya, tengah meneliti cyanobacteria termodifikasi yang mampu menghasilkan isoprena sebagai bahan bakar hayati, sekaligus memproduksi karotenoid yang bermanfaat untuk kesehatan.
Penelitian menarik lainnya disampaikan oleh Tria Amalia Ningsih, kandidat PhD asal Indonesia, yang mengkaji biomineralisasi jamur sebagai alternatif pengganti semen.
Riset ini merupakan gabungan antara mikrobiologi dan arsitektur dalam rangka menciptakan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Sementara itu, penelitian yang disupervisi oleh Nivedita Parsekar berfokus pada pemanfaatan plasma atmosfer dingin terhadap Saccharomyces cerevisiae untuk meningkatkan efisiensi produksi etanol.
Seluruh riset tersebut menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif dan lintas disiplin mampu menciptakan inovasi penting bagi masa depan sistem pangan global.
Lebih lanjut, Faisal Yusuf mengatakan, “Kami melihat langsung bagaimana laboratorium berkelas dunia mengintegrasikan riset, pendidikan, dan keberlanjutan dalam satu sistem."
"Ini menjadi referensi penting bagi pengembangan riset dan pengajaran di USM,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ika Fitriana, yang menyebutkan bahwa kunjungan ini memicu semangat Fakultas Teknologi Pertanian USM untuk membuka lebih banyak peluang penelitian kolaboratif lintas disiplin.
Tak hanya berfokus pada riset, KU Leuven juga memperkenalkan model pengajaran praktikum dari program Erasmus FOOD4S Master Degree.
Praktikum dasar seperti pewarnaan Gram dan pertumbuhan bakteri dirancang agar dapat menyamakan pemahaman mahasiswa dari berbagai latar belakang negara dan disiplin ilmu.
Salah satu keunggulan dari sistem ini adalah pembagian mahasiswa ke dalam kelompok lintas keahlian, yang memungkinkan terjadinya kolaborasi sejawat atau peer-assisted learning.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.