Berita Feature
Kondisi Terkini Pasar Kambing Semarang yang Melegenda, Patung Masih Berdiri Tapi Situasi Beda
Gafar Ismail terlihat sibuk mondar-mandir memberi makan kambing kurban yang dia jual di pinggir Jalan Tentara Pelajar, Jomblang, Seamarang
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
Dewi tidak tahu pasti kenapa penjualan turun drastis. Namun dia menduga faktor biaya pendidikan anak yang berbarengan dengan momen Iduladha cukup berpengaruh.
"Orang tua mikir biaya sekolah (pendidikan) dulu. Jadi enggak ke sini-sini mikir kurban," katanya.
Dewi adalah anak dari pedagang kambing lama di kawasan itu. Sejak kecil, dia terbiasa melihat kambing-kambing dijajakan di tepi jalan.
Kini dia meneruskan usaha orang tuanya, walau situasi semakin sulit. Kambing-kambing yang dijualnya berasal dari Sukorejo dan Mranggen, dijual dengan harga mulai dari Rp2,5 juta sampai Rp6 juta.
Sama seperti Gafar, dia juga menyayangkan hilangnya lahan khusus yang dulu diperuntukkan untuk pasar kambing.
"Dulu itu ada patung kambing di sana, simbolnya pasar ini. Sekarang udah jadi bangunan," ujarnya.
Apa yang dialami Gafar dan Dewi bukan sekadar soal kambing dan penjualan. Tapi soal ruang hidup, soal bagaimana kota tumbuh dengan meninggalkan warga yang menghidupi jalan-jalan itu sejak lama.
Mereka kini berdagang di sela-sela kemacetan, menyesuaikan dengan ritme kota yang tak lagi ramah pada warisan-warisan kecil seperti pasar kambing.
Satu-dua kambing mungkin masih laku. Tapi seiring jalan yang semakin lebar dan ruang yang menghimpit hingga ekonomi yang sulit, pertanyaannya sampai kapan orang seperti mereka bisa bertahan? (Rad)
3 Hari Tersesat di Hutan Jati Blora, Truk Boks Berhasil Dievakuasi, Warga Gelar Selamatan Dulu |
![]() |
---|
Alasan Mbah Yudi Warga Batang Tinggal Dengan Ayam, Sudah 4 Kali Pindahkan Rumah |
![]() |
---|
Cerita Indra Pemuda Tunadaksa di Tegal, Kembangkan Usaha Anyaman Bambu Hingga Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Kisah Hamdan Produsen Seragam Sekolah di Kudus, Modal Rp 10 Juta Pinjaman, Kini Sampai Tolak Orderan |
![]() |
---|
Tangis Reisha Pelajar SD di Kudus saat Bacakan Sepucuk Surat untuk Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.