Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2025

Lapak Perlengkapan Sate Saniyem Kembali Jadi Warna Khas Iduladha di Semarang, Namun Tak Seramai Dulu

Momentum Hari Raya Iduladha kembali diharapkan membawa berkah bagi Saniyem (51), warga Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. 

reza gustav
BELI PERLENGKAPAN SATE - Yono dan keluarganya membeli perlengkapan sate di lapak milik Saniyem di tepi Jalan MT Hariyono, Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jumat (6/6/2025). Mereka memanfaatkan momentum Idul Adha untuk memasak sate dari daging hewan kurban. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Momentum Hari Raya Iduladha kembali diharapkan membawa berkah bagi Saniyem (51), warga Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. 

Bersama sang suami, dia membuka lapak dadakan perlengkapan sate di tepi Jalan MT Haryono, Kalirejo, tepat di dekat Alun-alun Bung Karno pada Jumat (6/6/2025).

Namun Iduladha 2025 ini terasa berbeda. 

Di bawah terik matahari sejak pagi, Saniyem tetap setia menjaga lapaknya meski pembeli tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun lalu jam segini sudah banyak yang beli, sekarang baru satu dua.

Kemungkinan karena ini bertepatan dengan Jumat, banyak yang menyembelih hewan kurban besoknya,” kata dia.

Lapak dadakan Saniyem menjajakan berbagai kebutuhan untuk bakar sate, mulai dari tusuk sate, kipas bambu, arang, hingga bumbu rempah seperti lengkuas dan daun jeruk. Semuanya dijual dengan harga terjangkau, yakni 100 tusuk sate Rp6.000, kipas Rp6.000, bumbu Rp3.000 per bungkus, dan arang Rp7.000 per bungkus.

Modal Rp2 Juta, Andalkan Keuntungan Harian

Saniyem mengaku mengeluarkan modal hingga Rp2 juta untuk membuka lapaknya.

Dia berharap bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp400-500 ribu per hari. 

Jika pembeli terus berdatangan, dia berencana tetap buka hingga Minggu (8/6/2025).

Namun ada tantangan lain yang dihadapinya tahun ini, yaitu harga arang yang melonjak. 

Satu karung arang yang dulu bisa dibeli lebih murah, kini dipatok Rp120 ribu.

“Arangnya memang mahal sekarang, tapi tetap saya sediakan karena banyak yang cari. 

Saya penginnya orang-orang bisa langsung masak sate tanpa repot ke pasar jauh-jauh,” imbuh Saniyem.

Meski penjualan 2025 ini belum sesuai harapan, semangat Saniyem tetap menyala. 

Bagi dia, berjualan di hari raya bukan semata mencari keuntungan, namun juga cara untuk tetap bertahan dan memberi kemudahan bagi warga yang ingin merayakan Iduladha dengan hangatnya kebersamaan di rumah.

“Saya tetap buka, siapa tahu nanti malam ramai,” pungkas dia.

Satu di antara pembeli setia, Yono (57), warga Kalirejo, mengaku sengaja datang ke lapak Saniyem untuk membeli perlengkapan bakar-bakaran.

“Rencananya sore ini sampai malam kami bakar-bakar sate sapi san kambing di rumah bareng keluarga. 

Saya beli di sini karena lengkap dan dekat dari rumah,” ujar Yono. (*)

Baca juga: Kepala Rutan Banjarnegara Terus Jalin Sinergitas untuk Membangun Kolaborasi Antar Institusi

Baca juga: Tumpah Ruah Jemaah Salat Iduladha di Kaki Gunung Sindoro-Sumbing, Inilah Magnet Religi di Wonosobo

Baca juga: KP2KKN Jawa Tengah Desak KPK Usut Aliran Duit Suap Masuk Kantong Oknum Polisi dan Jaksa

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved