Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2025

Warga Wajib Celup Jari ke Tinta saat Ambil Daging Kurban di Desa Tembok Kidul Tegal 

Ada pemandangan unik dan lain dari pada umumnya saat pembagian daging kurban di Masjid Jami Alhaq, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna Tegal

TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
CELUPKAN JARI KE TINTA: Warga yang sudah antre untuk mendapatkan daging kurban di Masjid Jami Alhaq, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, pada Sabtu (7/6/2025), terlihat mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta yang sudah disiapkan panitia. Hal itu dilakukan sebagai tanda bahwa yang bersangkutan sudah menerima jatah daging kurban dari panitia. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Ada pemandangan unik dan lain dari pada umumnya saat pembagian daging kurban di Masjid Jami Alhaq, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, pada Sabtu (7/6/2025).

Warga yang ingin mendapat daging kurban dari panitia, wajib untuk tertib antre dan setelah mendapat daging harus mencelupkan jarinya ke tinta hitam yang sudah disiapkan panitia. 

Aturan tersebut berlaku bagi warga yang berasal dari luar Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. 

Sesuai pantauan Tribunjateng.com di lokasi, warga sudah mulai berdatangan dan memenuhi halaman Masjid Jami Alhaq sekitar pukul 11.00 WIB. 

Mereka menunggu sambil melihat panitia kurban sedang memotong dan memasukan daging ke dalam wadah plastik kresek yang kemudian dibagikan. 

Sampai sekitar pukul 12.11 WIB pembagian daging kurban untuk warga di luar Desa Tembok Kidul dimulai, namun panitia sudah menegaskan semuanya harus tertib antre dan tidak rusuh. 

Ketika rusuh seperti berebut dan tidak antre sesuai aturan, termasuk tidak mencelupkan jari ke tinta, maka panitia tidak segan membatalkan proses pembagian daging kurban. 

Panitia kurban Desa Tembok Kidul, Afan Nurkhak Salahudin menjelaskan, jumlah hewan kurban pada momen Idul Adha tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

Tahun ini jumlah hewan kurban sapi sebanyak enam ekor dan kambing lima ekor. 

Sedangkan tahun sebelumnya hewan kurban sapi sebanyak delapan ekor dan kambing enam ekor. 

"Untuk pembagian daging kurban tahun ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, tapi ada pengurangan jumlah berat daging yang dibagikan karena menyesuaikan kondisi hewan kurban yang lebih sedikit. Dari yang 2,5 kilogram kami kurangi jadi 2 kilogram untuk kaum sendiri, sedangkan untuk warga luar 1 kilogram. Jumlahnya kurang lebih ada 2 ribuan bungkus," ungkap Afan, pada Tribunjateng.com. 

Menurunnya jumlah hewan kurban diakui Afan dipengaruhi penurunan daya beli masyarakat dan ekonomi yang belum stabil atau lesu. 

Mayoritas warga Desa Tembok Kidul memiliki usaha konfeksi, maka dengan kondisi ekonomi yang belum stabil penjualan menurun berpengaruh pada pembelian hewan kurban yang berkurang. 

Adapun warga yang berkurban dari kaum Masjid Jami Alhaq, RT 17/RW 03, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. 

"Hewan kurban ini berasal dari iuran warga Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Jumlahnya berkurang dari tahun sebelumnya ada 59 orang sedangkan tahun ini turun jadi 39 orang yang berkurban," jelas Afan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved