Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2025

Warga Wajib Celup Jari ke Tinta saat Ambil Daging Kurban di Desa Tembok Kidul Tegal 

Ada pemandangan unik dan lain dari pada umumnya saat pembagian daging kurban di Masjid Jami Alhaq, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna Tegal

TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
CELUPKAN JARI KE TINTA: Warga yang sudah antre untuk mendapatkan daging kurban di Masjid Jami Alhaq, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, pada Sabtu (7/6/2025), terlihat mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta yang sudah disiapkan panitia. Hal itu dilakukan sebagai tanda bahwa yang bersangkutan sudah menerima jatah daging kurban dari panitia. 

Pembagian daging kurban diutamakan untuk kaum Masjid Jami Alhaq, RT 17/RW 03, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. 

Kemudian aparat desa, lembaga pendidikan, warga dari luar desa yang diberi jatah kurang lebih sekitar seribu bungkus daging kurban. 

Pembagian daging kurban juga menyasar yatim piatu. 

"Dari tahun ke tahun kami menerapkan ketika pembagian daging kurban maka wajib mencelupkan jari ke tinta. Jadi prosedurnya datang langsung ke sini, antre, kemudian setelah dapat bungkusan daging wajib mencelupkan jari ke tinta seperti saat Pemilu. Kami tidak menggunakan kupon," ujar Afan. 

Warga yang sedang antre, Susanti, bercerita dirinya rela menunggu sejak pagi untuk bisa mendapat satu kresek berisi daging kurban. 

Rutinitas ini sudah sering dilakukan terutama saat momen Idul Adha atau Hari Raya Kurban. 

Susanti mengaku bukan warga Desa Tembok Kidul, melainkan dari desa lainnya tapi masih di wilayah Kabupaten Tegal. 

Mengenakan kaos lengan pendek, celana panjang dan memakai kacamata hitam, Susanti tertib antre dan sabar menunggu meskipun harus berdiri sekitar 30 menit.

Setelah panitia mulai membagikan daging kurban, Susanti terlihat senang karena penantiannya sejak pagi dan berdiri sekitar 30 menit untuk antre tidak sia-sia. 

Tiba giliran untuk menerima daging kurban, Susanti tidak lupa mencelupkan jari kelingkingnya ke tinta yang sudah disiapkan panitia. 

"Saya tadi berdiri untuk antre sekitar 30 menit. Walaupun panitia belum mulai membagi tapi sudah banyak yang antre makanya saya langsung ikutan.

Sudah sering setiap tahun selalu ikut antre untuk dapat daging, lumayan bisa untuk stok di rumah dan langsung dimasak karena jarang makan daging. Biasanya saya tidak cuma satu lokasi saja, tapi ke lokasi lainnya juga yang ada pembagian daging kurban," cerita Susanti. (dta) 

Baca juga: Ekspor Lebih Mudah dan Murah, Bea Cukai Tanjung Emas Dorong Skema Multimoda

Baca juga: Inilah Penampakan Sapi Seberat 1,073 Ton di Kudus, Disembelih Hari Ini

Baca juga: Dispertan Pati Pastikan Tidak Ada Hewan Kurban Terinfeksi Cacing Hati, PMK, maupun LSD

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved