Berita Jawa Tengah
Wisma Pemda Alih Fungsi Jadi Penginapan Umum, Awalnya Khusus Anggota DPRD Jateng, Ini Alasannya
Masyarakat (umum) bisa menyewa dan menginap di Wisma Pemda dengan tarif yang terjangkau yakni Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng mendorong optimalisasi aset agar dimanfaatkan masyarakat.
Optimalisasi itu di antaranya mengalihfungsikan Wisma Pemda.
Masyarakat dapat memanfaatkan bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai tempat tinggal anggota DPRD Jateng.
Bangunan itu disewakan menjadi penginapan, untuk umum.
Baca juga: Kanwil Kemenkum Jateng Dorong Perlindungan Hukum Bagi Produk Tas Nusantara Pada Gelaran Festara 2025
Baca juga: Hari Raya Idul Adha 1446 H, Insan PLN UID Jateng DIY Persembahkan Puluhan Kurban untuk Masyarakat
"Ini merupakan tempat tinggal anggota DPRD Jateng."
"Karena anggota DPRD mendapat tunjangan perumahan, Wisma Pemda ini dialihfungsikan menjadi penginapan umum," tutur Staf Sekretariat DPRD Jateng, Oktavius Taufan.
Menurutnya, masyarakat bisa menyewa dan menginap di Wisma Pemda dengan tarif yang terjangkau yakni Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.
Wisma Pemda itu juga bisa disewa untuk berbagai kegiatan.
"Ada tiga wisma yang kini bisa disewa masyarakat yaitu Wisma Pemda Jalan Papandayan, Jalan Guntur, dan Jalan Menteri Supeno Semarang," tuturnya.
Oktavianus menyebut, Wisma Pemda juga menyediakan fasilitas air dingin dan panas, kamar mandi dalam, parkiran luas, dan pendingin ruangan.
Di Wisma Pemda juga terdapat aula berkapasitas 100 orang.
"Jadi ketika tamu pulang dari sini akan balik lagi karena merasa nyaman," ujarnya.
Pihaknya mengupayakan Wisma Pemda terkoneksi dengan platform digital.
Tujuannya agar masyarakat bisa memesan penginapan di wisma Pemda secara online.
"Kami ingin masyarakat bisa booking kamar di Wisma Pemda cukup dari rumah, melalui aplikasi,” tandasnya. (*)
Baca juga: Siap-siap, Tarif Masuk Semarang Zoo Cuma Rp10 Ribu Khusus Anak-anak, Mulai 14 Juni Selama Sebulan
Baca juga: TP PKK Kota Pekalongan Bantu Warga Terdampak Banjir Kramatsari
Baca juga: "Anak Saya Lumpuh" Kecewa Orangtua Korban Pengeroyokan, Hakim Cuma Hukum Pelaku Bersihkan Masjid
Baca juga: Sekolah Rakyat di Solo Beroperasi Juli 2025, Angkatan Pertama Ada 200 Siswa
'Muliho Nur Mesakke Aku Wes Tuo' Rintih Ibu di Mranggen Demak Anaknya Nur Aliyah 2 Tahun Tak Pulang |
![]() |
---|
Kesaksian Tecky Dosen Poltekkes Semarang Saat Kerusuhan Nepal: 3 Hari Saya Tertahan di Kamar Hotel |
![]() |
---|
Proses Dramatis Evakuasi Wanita Obesitas di Sragen, Isnani Alami Sesak Napas, Berat Tubuh 300 Kg |
![]() |
---|
Orangtua di Boyolali Gagal Ngirit, Tiba-tiba Anak Minta Tambahan Uang Jajan Gegara MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Tecky Dosen Poltekkes Semarang, Sempat Terjebak Kerusuhan Nepal Saat Jalani Misi WHO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.