Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

"Patah Enggak Kaki Orang Itu?" Anggota DPRD Bantah Tabrak Pendemo Dengan Mobil, Perekam Dilaporkan

Viral di media sosial video seorang anggota DPRD yang dinarasikan menabrak pendemo dengan mobil.

Editor: rival al manaf
(Tangkap layar video)
Anggota DPRD Kota Cilegon, Hikmatullah diduga dengan sengaja menabrak pendemo saat aksi di gerbang PT Bungasari Flour Mills, Ciwandan, Cilegon. Selasa (10/6/2025). 

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial video seorang anggota DPRD yang dinarasikan menabrak pendemo dengan mobil.

Diketahui peristiwa itu terjadi  saat unjuk rasa dari serikat buruh Federasi Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) di gerbang PT Bungasari Flour Mills, Cilegon, pada Selasa (10/6/2025) pagi.

Sosok anggota DPRD yang diduga menabrak pendemo itu adalah Hikmatullah dari anggota DPRD Kota Cilegon, Banten.

Baca juga: Lisa Mariana Keceplosan Ridwan Kamil Sudah Steril, Ada Kemungkinan Bukan Ayah Biologis Anaknya?

Baca juga: Semua Fraksi DPRD Setuju Raperda RPJMD Kota Tegal Dibahas Lebih Lanjut

Baca juga: Kemacetan 8 Km Akibat Rob di Jalur Pantura Semarang - Demak, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Sebelumnya, sebuah video yang menarasikan mobil Hikmatullah menabrak pendemo di gerbang PT Bungasari Flour Mills viral di media sosial.

"Saya maksa sekedar untuk nge-ghost kepada mereka (pendemo). Kalau saya niat nabrak, patah engga kaki orang? Itu kan cuma ditempel. Itu begitu doang, saya rem," kata Hikmatullah kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa.

"Saya turun, saya dorong mereka karena mereka tidak mau minggir," sambung dia.

Hikmatullah menjelaskan, kemarahannya kepada para buruh yang demo karena telah mengganggu aktivitas 87 karyawan perusahaan milik anaknya.

Sebab, pintu masuk utama pabrik diblokade oleh massa sejak 3 Juni 2025 yang salah satu tuntutannya agar rekan mereka tidak dipindah tugas ke Medan.

Kendaraan logistik dan para buruh pun tak diperbolehkan masuk oleh para pendemo.

Sehingga, buruh lainnya harus melalui pintu belakang yang jaraknya 3 km.

"Dipasang (blokade) orang setiap hari selama delapan hari kemarin. Boleh masuk dari belakang. Itu kan jauhnya kurang lebih 2-3 km."

"Truk tidak boleh masuk, truk untuk angkutan," ujar Hikmatullah.

Akibatnya, para buruh harian dirugikan karena tidak bisa bekerja dan mendapatkan upah.

Sebab, mereka dibayar sesuai dengan berat yang dihasilkan.

"Itu juga tidak mereka (pendemo) pikirkan. Hanya karena membela satu orang kelompok mereka, korbannya begitu banyak," tegas dia.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved