Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Bobotoh Jatuh dari Flyover, Istri Syok Tagihan Berubah dari Rp 6 Juta Jadi Rp 192 Juta

Awalnya tagihan hanya Rp 6 Juta. Namun rupanya BPJS menolak klaim Nugraha. Hal itu lantaran Nugraha mengalami kecelakaan dalam kondisi mabuk.

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram/ Bdgfolk
20250612_BOBOTOH JATUH DARI FLYOVER -Nugraha (20), Bobotoh asal Cililin, Kabupaten Bandung Barat, meninggal dunia seusai jatuh dari Flyover Pasupati saat pawai juara Persib Bandung, Sabtu (24/5/2025). Nugraha diduga terjatuh saat berada dalam rombongan bermotor. Saat itu, rombongan bermotor melintasi flyover Pasupati, lalu membentur area Taman Film.  


Head of Communication PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama, menyampaikan bahwa pihaknya menyarankan keluarga korban untuk kembali berkomunikasi dengan RSHS agar persoalan tagihan tersebut bisa lebih jelas.


“Kami menyarankan untuk kembali berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, ke yayasan, biar clear. Kita sama-sama mencari jalan keluar terbaik,” ujar Adhi saat melakukan takziah ke kediaman keluarga korban di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Rabu (11/6/2025).


Adhi juga menyampaikan bahwa informasi soal tagihan masih simpang siur. Awalnya disebutkan bahwa tunggakan hanya sekitar Rp6 juta, namun kemudian muncul angka lebih dari Rp100 juta.


“Kami juga baru tahu dari keluarga, masih simpang siur. Ada yang bilang kurangnya Rp6 juta, ternyata lebih dari Rp100 juta,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar. 


Ia menyebut bahwa informasi awal dari Bupati yang berkunjung ke rumah duka menyebutkan tunggakan sebesar Rp6 juta.


 Namun setelah dicek lebih lanjut, muncul tagihan sebesar Rp192 juta.


“Karena ada kesimpangsiuran informasi, kami menyarankan keluarga untuk kembali mengonfirmasi ke rumah sakit, supaya tahu persis berapa sebenarnya tunggakan tersebut,” kata Tobias.


Tobias juga menyatakan kesiapan komunitas Viking untuk mengadakan open donasi jika memang benar tagihan tersebut dibebankan kepada keluarga korban.


“Kalau memang ada angka yang pasti, kita akan sama-sama tolong-menolong mencari jalan keluar. Open donasi adalah salah satu opsi, karena angka Rp192 juta bukan jumlah yang sedikit. 


Tapi kalau bekerja sama, bergotong royong, mudah-mudahan bisa terpenuhi,” tambahnya.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved