Berita Tegal
Anaknya Kini Pendiam, Ortu Siswi MAN 1 Tegal Diduga Dikeluarkan karena Baju Renang: Saya Bingung
Siswi MAN 1 Tegal, Jawa Tengah, yang dikeluarkan dari sekolah diduga karena tidak menggunakan pakaian renang sesuai standar sekolah kini jadi pendiam
“Salah saya mengizinkan pakai baju itu sebagai orangtua. Pertanggungjawaban ada di saya.
Ya, memang salah. Saya juga sudah minta maaf, tapi sekolah tetap tidak mau tahu,” ujarnya.
"Saat lomba, anak saya tetap pakai kerudung dan celana panjang. Ketika start saja dia lepas. Setelah naik dari kolam, masih basah pun langsung pakai kerudung lagi,” imbuh dia.
Menurutnya, sang anak merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak sekolah, sehingga mereka memutuskan bicara ke publik untuk mencari keadilan.
“Kami minta keadilan untuk anak saya. Anak saya lagi puber, lagi mencari jati diri, jangan dijatuhkan mentalnya karena merasa diserang secara personal.
Anak saya ceria dari kecil, sekarang jadi pendiam,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa putrinya dikenal berakhlak baik dan memiliki nilai akademis yang bagus.
“Nilai aqidah akhlak saja di atas 9. Terus masih dipertanyakan akhlaknya? Saya bingung,” katanya heran.
Bantahan Sekolah dan Kemenag
Pihak sekolah membantah tuduhan bahwa siswi dikeluarkan karena pakaian renang.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan MAN 1 Tegal, Hj. Nok Aenul Latifah, menyatakan bahwa kabar pengeluaran siswa karena alasan Popda adalah tidak benar.
“Sebetulnya tidak ada siswi MAN 1 Tegal yang dikeluarkan karena berprestasi di cabang renang. Sekali lagi kami tegaskan, tidak ada,” kata Aenul.
Ia menambahkan, siswi tersebut masih berstatus aktif sebagai siswa kelas XII dan tetap mengikuti proses akademik seperti biasa.
Aenul menyebut bahwa pelanggaran terjadi sebelum pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT), namun tidak berkaitan langsung dengan Popda.
“Dalam rapat pleno kami masih membantu agar anak ini bisa naik kelas XII. Tapi karena ada pelanggaran kedisiplinan yang tidak bisa kami jelaskan secara detail, siswi ini tetap naik kelas, namun kami kembalikan ke orangtua,” ujar Aenul.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, H.M. Aqsho, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan klarifikasi langsung ke MAN 1 Tegal.
Mengenal "Donat Siluman", Jajanan Populer di Tegal Yang Ludes Terjual 500 Buah dalam 30 Menit |
![]() |
---|
Dedy Yon Targetkan Angka Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kota Tegal Lebihi 55 Persen |
![]() |
---|
Tak Semata Tugas, Soerjani Terdorong Rasa Kemanusiaan untuk Edukasi Peserta JKN |
![]() |
---|
5 Daerah Dukung Percepatan Pembentukan Taman Nasional Gunung Slamet Seluas 30 Ribu Hektare |
![]() |
---|
Dedy Yon Apresiasi GOW Gelar Pelatihan Penyuluh TBC di Tegal: Ini Upaya Percepatan Eleminasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.