Berita Jateng
Gus Muhaimin: SPPG Pesantren Miliki Peran Strategis Bentuk Masa Depan Umat dan Bangsa
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kompleks pondok pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan umat dan bangsa.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Semuanya demi perjuangan masa depan generasi penerus.
"Indonesia itu situasinya sangat memungkinkan untuk hal-hal yang baik."
"Tinggal butuh percepatan," tegasnya.
Acara ini juga dihadiri Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat RI (KPMRI) Badrut Tamam yang mendapat mandat dari Gus Muhaimin untuk melakukan berbagai percepatan.
"_Ojo kesuen, selak perang_."
"Semua harus total football perjuangkan masa depan anak kita," tegasnya.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, target dari program MBG ini adalah untuk 82,9 juta siswa/santri.
"Jadi kita akan bangun 33 ribu SPPG, di mana saat ini sudah ada 1.843 dalam 5,5 bulan ini," jelasnya.
Sejauh ini, program MBG sudah menyasar kepada 5,3 juta penerima.
Angka itu, hampir sama dengan seluruh jumlah penduduk di Singapura..
"Jumlah penduduk kita 280 juta, ditarget sepertiganya, termasuk para santri," terangnya.
Baca juga: Badan Usaha Milik Desa Didorong Untuk Menjadi Mitra SPPG
SPPG di Pesantren, kata Dadan, juga diharapkan memberikan _multiplier effect_ bagi pesantren maupun masyarakat sekitar.
"Sekali masak paling tidak butuh 300kg sayur."
"Karena itu kita harapkan masyarakat sekitar maupun santri bisa mengoptimalkan lahan pertaniannya juga."
"Lewat hal ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan maupun pengangguran," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.