Banjir Rob Jepara
Nasib Warga Surodadi Jepara Terdampak Air Rob, Tiap Tahun Harus Tinggikan Rumah
Warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara terpaksa harus selalu meninggikan rumah agar terhindar dari banjir rob akibat ganasnya abrasi.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Hampir setiap tahun warga Desa Surodadi, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara selalu meninggikan rumah agar terhindar dari banjir rob akibat ganasnya abrasi.
Satu di antara warga korban banjir rob di RT 18 RW 06 Desa Surodadi adalah Salim (70).
Dia menyampaikan, sudah lima tahun ini rumahnya menjadi langganan banjir rob.
Baca juga: Penutup Sumur Rusak Jadi Petunjuk Warga Temukan Jasad Balita di Mayong Jepara
Baca juga: Polres Jepara Belum Lakukan Penindakan ODOL, Sampai Batas Waktu Tidak Ditentukan
Meski kerap menjadi langganan banjir rob akibat abrasi, nelayan warga setempat ini baru mampu meninggikan rumahnya pada tahun ini.
"Sudah sejak lima tahunan, sebelum pandemi."
"Tapi saya baru bisa tahun ini meninggikan rumah dan semampunya," kata Salim kepada Tribunjateng.com, Senin (23/6/2025).
Tahun ini, Salim baru bisa meninggikan sekira 40 sentimeter terhadap rumahnya di dekat jalur alternatif Jepara- Demak ini.
Peninggian rumah juga dilakukan tetangga Salim.
"Sebelum ditinggikan, air di dalam rumah bisa sampai selutut orang dewasa," ungkapnya.
Senada, Sulkhan (56) warga desa setempat menyampaikan, banjir rob sebenarnya mulai terjadi di desanya sekira 2016.
Pada tahun itu, Desa Surodadi sempat mendapat bantuan pemecah gelombang di bibir Pantai Desa Surodadi.
Namun akibat ganasnya gelombang air laut, pada 2020 pemecah gelombang tersebut jebol.
Kini pemecah gelombang itu berada di tengah laut dengan jarak sekira 60 sentimeter dari bibir pantai.
Baca juga: Audiensi Aturan ODOL, Polres dan Dishub Jepara Sepakati Hal Ini
Baca juga: Asyik Pesta Miras di Pinggir Jalan, ABG di Jepara Digaruk Polisi
"Setelah jebol, air makin sering masuk ke permukiman warga."
"Banjir rob paling parah terjadi pada 2022," ucap Sulkhan.
Pada tahun ini disebutkannya, banjir rob datang dua kali.
Saat itu, banjir rob yang datang bersamaan dengan musim baratan, tidak hanya membawa air tetapi juga sampah ke dalam rumah warga.
Dia menjelaskan banjir rob tersebut, biasanya datang pada dini hari, sekira pukul 03.00 dan baru surut sekira pukul 16.00.
Sementara saat musim kemarau, banjir rob sudah menggenangi rumah warga sejak Mei 2025.
Rob biasanya mulai datang pada saat siang hari sekira pukul 12.00 dan berangsur surut saat sore hari.
Total terdapat sekira 30 rumah warga yang terdampak banjir rob di desa ini.
Jarak rumah warga dengan bibir pantai, hanya sekira 150 meter.
"Semoga rob ini bisa segera ditangani."
"Kalau tidak, jarak rumah warga dengan bibir pantai ini akan semakin dekat," ungkapnya. (*)
Baca juga: Jamaah Haji Asal Demak Tiba Bergelombang Mulai Sore Ini, Fasilitas Penjemputan Sudah Siap
Baca juga: Zaki Ditemukan Tewas dalam Posisi Sujud di Kebun Kadipiro Solo, Sang Ayah: Dia Rajin Salat dan Puasa
Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Motor di Turunan Ngargoyoso Karanganyar, Satu Keluarga Meninggal
Baca juga: Tiga Forum KIP-K UIN Wujudkan Organisasi Visioner dan Solutif Lewat Studi Banding
Jepara
banjir rob
Banjir Rob Jepara
Warga Terdampak Banjir Rob Jepara
feature
Human Interest
Pemkab Jepara
tribunjateng.com
tribun jateng
| Bupati Sudewo Lolos dari Pemakzulan: Terima Kasih DPRD Pati |
|
|---|
| Liga 4 Jateng Bakal Dikemas Format Piala Gubernur, Yoyok Sukawi: Akhir Desember Ini |
|
|---|
| Ketua DPC Gerindra Pati: Kinerja Bupati Sudewo Masih Bisa Diperbaiki, Tak Perlu Pemakzulan |
|
|---|
| 10 Fakta Randika Pria Lubuklinggau Ditemukan Meninggal di Cilacap Jateng, Ini Isi Surat Terakhir |
|
|---|
| BREAKING NEWS, Empat Pentolan AMPB Ditangkap Usai Paripurna DPRD Pati, Siapa Saja Mereka? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.