Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sidang Kasus Kematian Dokter Aulia

Begini Cara Taufik Kumpulkan Uang Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Rp40 Juta per Orang Berdalih BOP

Sidang kasus dugaan perundungan dan pemerasan di program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
TABUNGAN PENDIDIKAN - Bayu (baju putih) teman satu angkatan Aulia Risma Lestari memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan perundungan dan pemerasan PPDS Anestesi Undip di PN Semarang, Rabu (25/6/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sidang lanjutan kasus dugaan perundungan dan pemerasan dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) kembali digelar di Pengadilan Negeri Semarang pada Rabu, 25 Juni 2025.

Dalam persidangan tersebut, muncul fakta baru mengenai peran terdakwa Taufik Eko Nugroho.

Salah satu saksi bernama Bayu, yang merupakan rekan satu angkatan korban Risma di angkatan ke-77 PPDS Undip, mengungkapkan bahwa Taufik sempat memerintahkan bendahara angkatan untuk membuat sebuah tabungan pendidikan.

Instruksi itu datang langsung dari Taufik kepada para bendahara.


"Iya kami bendahara angkatan pernah mengikuti dikumpulkan oleh Pak Taufik pada Februari 2023," jelas Bayu dalam memberikan kesaksian di persidangan.

Dalam pertemuan itu, lanjut Bayu, para bendahara angkatan diintruksikan untuk membuat rekening tabungan baru sebagai bekal untuk menempuh pendidikan Anestesi.

"Ya uang itu digunakan untuk biaya makan prolong maupun kebutuhan ujian, rumah tangga, iuran angkatan dan biaya lainnya," bebernya.

Dalam fakta persidangan terungkap,  Bayu menggantikan Risma sebagai bendahara angkatan sejak November 2022. 

Sementara, uang iuran per orang untuk biaya Biaya Operasional Pendidikan (BOP) sebesar Rp40 juta perorang.

Menurut Bayu, angkatan 77 juga sempat mengantarkan uang BOP sebesar Rp40 juta kepada terdakwa Sri Maryani.

Uang setoran BOP itu diserahkan secara tunai. Bayu tidak mengetahui alasan uang harus diberikan dengan cara tunai.

"Saya lupa ada bukti kwitansi atau tidak yang jelas ada foto penyerahan.

Foto itu saya tunjukkan pula ke teman-teman satu angkatan," ungkapnya.

Selepas kasus kematian Risma viral, Bayu mengaku mengembalikan uang BOP dari iuran para angkatan 77 dikembalikan.

Dia menyebut, lupa terkait jumlah detailnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved