Berita Semarang
DLH Kota Semarang Akan Bersihkan Pulau Sampah di Tambaklorok Pada 4 Juli
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang mengakui tumpukan sampah yang menggunung di bekas lahan tambak wilayah
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang mengakui tumpukan sampah yang menggunung di bekas lahan tambak Kawasan Tambaklorok, Kampung Tambakrejo, RW 13, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara disebabkan oleh dua sumber utama.
Yakni limpahan sampah dari laut serta kebiasaan sebagian warga yang masih membuang sampah sembarangan.
Kepala DLH Kota Semarang, Arwita Mawarti, menjelaskan bahwa kondisi tersebut telah menjadi perhatian pemerintah kota.
DLH telah merancang langkah jangka pendek dan panjang untuk menangani persoalan tersebut.
“Timbulan sampah berasal dari sampah laut yang terperangkap dan sampah buangan warga,” ujar Arwita dikutip Tribunjateng, Minggu (29/6/2025).
Sebagai langkah awal, DLH bersama warga setempat akan menggelar kerja bakti massal pada Jumat, 4 Juli 2025, di lokasi tumpukan sampah.
Kegiatan tersebut melibatkan warga RW 13 Kelurahan Tanjungmas sebagai upaya penanganan darurat terhadap kondisi yang sudah menahun.
Untuk jangka panjang, pihaknya akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke lokasi tersebut.
Selain itu, koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga akan dilakukan agar sampah dari area itu bisa dialihkan ke disposal area resmi BBWS.
“Kami akan koordinasi dengan Kelurahan, Kecamatan, dan DPU/BBWS untuk membuang ke disposal area BBWS,” tegas Arwita.
Sebelumnya, warga Tambakrejo telah hidup berdampingan dengan tumpukan sampah selama lebih dari delapan tahun.
Lahan bekas tambak itu kini menjelma menjadi gunungan limbah yang mengeluarkan bau busuk dan mengundang banyak nyamuk.
“Kalau malam nyamuknya banyak. Pernah juga ada bangkai tikus, baunya aduh,” ujar Musai (52), salah satu warga yang rumahnya langsung menghadap ke arah tumpukan sampah.
“Kadang lihat keluar rumah, ya muak. Sampah semua," sambungnya.
Warga lain, Widianti, mengingat kembali kabar lama bahwa lahan itu akan dibangun puskesmas atau sekolah. Namun, hingga kini janji itu belum pernah terwujud.
Mobilmu Mau Dipasang One Auto Film Premium? Cukup Bayar Rp2 Juta di Oneway Kaca Film Semarang |
![]() |
---|
Pemkot Evaluasi SOP Pengelolaan Gedung Cagar Budaya Setelah Kebakaran Resto di Kota Lama Semarang |
![]() |
---|
Lanjut Usia, Alasan Hakim Tipikor Semarang Tidak Cabut Hak Politik Mbak Ita Meski Divonis 5 Tahun |
![]() |
---|
Stok Beras di Kota Semarang Masih Cukup hingga 1 Bulan 21 Hari |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Ungkap Alasan Kenaikan Harga Beras: Gabah Petani Naik, Pasokan Menurun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.