Berita Semarang
Impian Punya PS Portable Terwujud, Hobi Wiji Hasilkan Cuan di Semarang, Laris Manis Saat Hari Libur
Saat libur sekolah, bisnis rental Playstation yang digelutinya sejak 2011 ini sedang menikmati masa paling sibuk.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wijiyadi Purnomo hanya ingin satu hal sederhana bisa main PlayStation dengan tampilan gambar yang bagus di mana saja.
Dari keinginan itulah, pria 39 tahun di Kecamatan Semarang Timur ini merancang sendiri perangkat gim impiannya.
Dia menggambar desain hingga mencari tukang kayu yang sanggup mewujudkannya.
Baca juga: Hasil SPMB 2025 Kota Semarang: 209 Siswa Penyandang Disabilitas Diterima di Sekolah Negeri
Baca juga: "Welcome to Persijap Jepara" Abdallah Sudi eks Striker PSIS Semarang
“Akhirnya bertemu pengrajin di Pasuruan Jawa Timur."
"Sekarang bisa jadi ramping, bisa dibawa ke mana-mana,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (2/7/2025).
Kini, desain itu menjelma menjadi tren baru di dunia rental gim seperti PS portabel, konsol yang dikemas dalam boks kayu elegan lengkap dengan monitor dan bisa disewa per jam atau harian.
Saat libur sekolah seperti saat ini, bisnis yang digelutinya sejak 2011 ini sedang menikmati masa paling sibuk.
Ramai Saat Libur, Naik 80 Persen
Wiji, begitu dia biasa disapa ini menjadi pengelola jaringan rental bernama Evo PS dengan tujuh cabang di Semarang dan sekitarnya.
Dari unit PS portabel yang disebar di beberapa titik strategis seperti Burjo Ngegas, Anak Panah, hingga Biliar Kyukyu, omzetnya melonjak signifikan.
“Kalau hari biasa bisa dapat Rp200 ribu per unit."
"Tapi saat libur sekolah seperti saat ini, bisa tembus, naik sekira 80 persen,” katanya.
Peminat bisa memilih untuk bermain di tempat atau menyewa dibawa pulang.
Tarifnya Rp20.000 per jam atau Rp200.000 untuk 24 jam dengan fasilitas layar TV, PS, speaker, dan dua stik PS.
Untuk penyewaan ke rumah, syaratnya cukup ketat yakni identitas ganda, orangnya harus ada, dan unit diantar oleh staf Evo PS.
“Alhamdulillah sejauh ini risikonya kecil, paling cuma stik rusak,” katanya.
Berbeda dengan PS4 yang jumlahnya belasan unit, PS5 hanya tersedia satu khusus untuk sewa harian dengan tarif Rp350.000.
Baca juga: FAKTA Baru, Wido Sempat Diperintah Kepala Bapenda Kota Semarang untuk Hindari Pemeriksaan KPK
Baca juga: Semarang Peringkat 1 Kota di Jawa Tengah dengan Penerima Kredit Bank Terbanyak, Disusul Solo
“Kalau disewakan per jam tidak masuk hitungan."
"Modalnya saja Rp20 juta, belum termasuk layar,” jelas Wiji.
Meski peminatnya banyak, hanya segelintir yang benar-benar mampu menyewa.
Bisnis PS menurut Wiji cukup menjanjikan.
Meskipun tak ditampik jika tren game mobile dan online terus meningkat.
Menghadapi hal tersebut, Wiji tegas jika bisnis rental PS masih sangat relevan.
“PS4 bisa online, bahkan bisa main bareng orang luar negeri atau antar-cabang."
"Grafiknya juga jauh lebih bagus dari HP,” ujarnya.
Tidak hanya kalangan anak-anak, kebanyakan pelanggan justru dari kalangan dewasa.
“Karena kami sebar di kafe, lebih banyak anak muda dan bapak-bapak yang main."
"Kalau ibu-ibu itu biasanya sewa harian buat anak-anak di rumah, terutama PS3 yang harganya lebih murah,” tambahnya.
Yang unik, Wiji tak hanya menyewakan, tapi juga memproduksi PS portabel secara mandiri.
Dia merancang, menggambar, lalu memesan rakitan dari pengrajin.
Modal per unitnya sekira Rp5 juta hingga Rp7 juta, dijual kembali di kisaran Rp10 juta.
“Sudah ada yang beli buat kafe di Jepara dan Lampung,” katanya.
Meski bukan pelopor nasional, Wiji bangga menjadi salah satu yang pertama mempopulerkan PS portabel di Semarang.
“Sekarang sih banyak yang tiru."
"Tetapi awalnya dari keinginan pribadi saja, ingin bisa main PS di mana pun,” katanya.
Baca juga: 18 Ribu Unit Kendaraan Telah Dilelang di JBA Semarang
Baca juga: Manajemen KIC Semarang Bantah Isu Kenaikan IPL Tak Wajar, Walden: Tarif Masih Paling Murah
Salah satu pelanggan setia PS portabel adalah Habibi Zaki.
Warga Semarang ini kerap menghabiskan waktu senggang di kafe atau menyewa unit untuk dimainkan di rumah bersama anak.
“Waktu senggang seperti ini enak banget bisa mengisi kepenatan di warung kopi."
"Kadang main di tempat, kadang juga bawa pulang,” katanya.
Menurut Zaki, PS portabel menawarkan fleksibilitas yang tak didapat dari rental konvensional.
“Lebih fleksibel, bisa dibawa ke mana saja."
"Harganya juga masih masuk akal buat hiburan, apalagi habis kerja butuh relaksasi,” ujarnya.
Zaki biasanya menyewa PS4 karena menurutnya sudah cukup mumpuni dari segi grafis dan kelancaran bermain.
“Gambarnya tajam, gameplay-nya lancar, enggak ada macet-macet."
"PS5 pernah coba, tapi buat saya kurang efisien."
"Selain lebih mahal, fiturnya belum terlalu beda jauh,” katanya.
Dia memilih menyewa ketimbang membeli karena ingin selalu mendapat akses ke game-game terbaru tanpa harus repot meng-upgrade sendiri.
“Kalau rental tinggal bilang saja, mau game apa, langsung di-update, tidak ribet,” ujar Zaki. (*)
Baca juga: BPBD Kudus Gagas SOP Pendakian Gunung Muria, Sosialisasi Mulai Pekan Depan
Baca juga: Pak Kades Luwungragi Brebes Didemo Warga, Diduga Main Judi Online dan Selewengkan Dana Desa
Baca juga: Begini Potret Detik-detik Jasad Devita Sari Mahasiswi UNS Ditemukan, 3 Kilometer dari Jembatan Jurug
Baca juga: Sosok Sheila Dara, Duta FFI 2025: Istri Vidi Aldiano Pemain Film Sore Istri dari Masa Depan
Semarang
PS Portable
Rental PS Portable di Semarang
Wijiyadi Purnomo
feature
Libur Sekolah
Harga Sewa PS Portable
tribunjateng.com
tribun jateng
playstation
Peredaran Narkoba di Jateng Mengkhawatirkan, Ojol hingga Buruh Harian Terlibat dalam Jaringan Sabu |
![]() |
---|
GPM di Semarang, Wali Kota: Jangan Khawatir Merugikan Industri Perdagangan |
![]() |
---|
Catat Sejarah Barang Bukti Terbanyak! Polrestabes Semarang Sita 7,3 Kilogram Sabu dalam 7 Bulan |
![]() |
---|
Macet 1 Km Mengular di Jalan Majapahit–Mranggen, Pekerja Proyek Berlakukan Buka Tutup Jalan |
![]() |
---|
Dony Driver Ojol Semarang Nyambi Jualan Sabu, Terima Upah Rp38 Juta per 5 Kilogram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.