Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penyebab Kebakaran Kandang Ayam Senilai Rp 3 Miliar di Semarang, Diduga Korsleting Blower

Tragedi kebakaran yang melanda sebuah kandang ayam modern di Kabupaten Semarang, Kamis (3/7/2025) dini hari,

dok Polres Semarang/istimewa
PERIKSA LOKASI - Anggota kepolisian dan TNI memeriksa lokasi pasca kebakaran yang melanda kandang ayam di Dusun Jlegong, Desa Ngadikerso, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Kamis (3/7/2025) dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Tragedi kebakaran yang melanda sebuah kandang ayam modern di Dusun Jlegong, Desa Ngadikerso, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang pada Kamis (3/7/2025) dini hari, mulai terungkap penyebabnya.

Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang meludeskan bangunan kandang berkapasitas 55.000 ekor ayam tersebut.

“Dapat dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang menghanguskan kurang lebih 55 ribu ekor ayam berumur tiga hari,” kata AKBP Ratna, Kamis malam.

Baca juga: Imbas Kebakaran Pasar Ngawen, Target Retribusi Pasar di Blora 2025 Diturunkan

Hasil Penyelidikan: Korsleting Blower Picu Api

Kapolsek Sumowono, AKP Fatchurrohman yang memimpin olah TKP menyebut, kebakaran diduga kuat dipicu oleh korsleting pada mesin blower di lantai dasar kandang.

“Berdasarkan hasil penyelidikan awal dan keterangan sejumlah saksi, api berasal dari korsleting blower kandang lantai dasar. Ditambah kondisi sekitar yang penuh bahan mudah terbakar seperti tumpukan kertas alas ayam dan tabung gas, api cepat menyebar ke seluruh bangunan,” kata AKP Fatchur.

Bangunan kandang milik Catur (57), warga Dusun Sawahgondang, Sumowono, itu memiliki ukuran 12x90 meter dan terdiri dari tiga lantai.

Seluruh struktur terbuat dari besi kanal C dan atap galvalum, namun tak mampu bertahan dari amukan si jago merah.

Arfan, Saksi Pertama yang Bertindak Cepat

Detik-detik awal kebakaran disaksikan langsung oleh Arfan (22), penjaga kandang yang berjaga malam itu. 

Dia menyadari listrik padam secara tiba-tiba. Saat memeriksa kandang, matanya langsung tertuju pada api yang mulai membakar bagian bawah bangunan.

Tanpa membuang waktu, Arfan memanggil dua rekannya, Dawam dan Singgih. 

Ketiganya berusaha memadamkan api dengan tiga unit APAR, namun kobaran terus membesar seiring naiknya suhu di dalam kandang.

Sadar tak bisa melawan api, mereka segera meminta bantuan. 

Arfan menghubungi pemilik kandang dan Kepala Desa Ngadikerso, Kristiyono Adiba. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved