Berita Semarang
Sambiroto Masuk Verifikasi ProKlim Lestari, Warga Jalankan Konsep Zero Delta Q
Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, menjadi salah satu lokasi yang masuk tahap verifikasi lapangan Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari 2025
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, menjadi salah satu lokasi yang masuk tahap verifikasi lapangan Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari 2025.
Verifikasi dilakukan setelah warga RW 08 secara aktif melaksanakan berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan, mulai dari pembuatan sumur resapan, biopori, hingga pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh ketua ProKlim RW 08, Heru bersama warga.
Menurutnya, berbagai upaya tersebut merupakan bagian dari penerapan konsep Zero Delta Q, yaitu sistem pengelolaan air yang bertujuan mencegah peningkatan debit air limpasan (run off) akibat pembangunan.
Baca juga: Gangguan Air Sabtu Malam, Warga Semarang Diminta Siapkan Tandon Air
Disebutkan, konsep ini menekankan bahwa setiap rumah harus mampu menyerap air hujan yang jatuh di atasnya.
“Pak Heru sudah memberikan contoh bahwa panjenengan yang berada di Tembalang pernah tahu posisi seperti apa banjir di dataran tinggi. Dengan demikian bisa memberikan manfaat pada masyarakat yang ada di Semarang,” ujar Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin dalam keterangannya.
Hal itu dikemukakannya saat menghadiri verifikasi lapangan ProKlim Lestari di RW 08, Selasa (1/7). Ia menyampaikan hal tersebut mewakili Wali Kota Semarang, Agustina.
Iswar menambahkan bahwa dalam ProKlim, yang terpenting bukanlah kompetisi atau sekadar meraih penghargaan, melainkan aksi nyata dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
"Juara adalah hadiah, bonus dari upaya mitigasi dan adaptasi, sehingga kota yang kita cintai bisa menjadi kota yang berketahanan atau resiliensi," ungkapnya.
Pada 2025, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang telah mendaftarkan 27 lokasi ProKlim ke dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI). Dari jumlah itu, RW 08 Sambiroto menjadi satu-satunya lokasi yang berhasil mencapai tahap verifikasi langsung (offline), bersama sejumlah mitra binaan.
Selain pengelolaan air, warga Sambiroto juga mengembangkan produk kreatif dari limbah rumah tangga, seperti ecobrick untuk membuat baju, tas dari plastik bekas, lampu hias dari pipa, dan bunga hias dari majalah bekas.
Kegiatan ini dinilai tidak hanya mendukung lingkungan bersih, tetapi juga menggerakkan ekonomi berbasis kerajinan warga. (*)
Cerita Arif Warga Betonmas Semarang Gunakan Kas RT untuk Mural Jalan: Rp25 Juta Belum Cair |
![]() |
---|
Siap-siap, Penerapan Zona Khas Halal di Kota Semarang, Kantin Sekolah Jadi Pilot Project |
![]() |
---|
Undip Sambut 16.380 Mahasiswa Baru, Gubernur Jateng Hadir Hangatkan Suasana PMB 2025 |
![]() |
---|
Hyundai Luncurkan STARGAZER Cartenz dan STARGAZER Cartenz X di Semarang, Segini Harganya |
![]() |
---|
Soal LRT, Djoko Setijowarno: Lupakan! Fokus Perbaiki Trans Semarang yang Dijuluki Cumi Darat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.