Berita Klaten
Pemprov Jateng Komitmen Perkuat Perajin Industri Kain Tenun di Klaten
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah komitmen perkuat industri kain tenun lurik di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah komitmen perkuat industri kain tenun lurik di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin mengatakan tenun lurik telah dikenal sebagai ciri khas produk perajin tenun tradisional di Klaten.
Perajin tenun lurik telah turun temurun.
Namun jumlah pengerajin mulai berkurang karena banyak memilih pekerjaan lain.
Baca juga: Respons Gibran Setelah Ada Kabar Presiden Prabowo Menugaskan Untuk Berkantor di Papua
"Ini sudah empat generasi, lurik ini harus kita back up, kita kuatkan, sehingga masyarakat mau kembali mencintai lurik tersebut dan regenerasinya cepat," ujarnya saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Sentral Industri Tenun Lurik Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, tradisi menenun lurik merupakan bagian dari budaya masyarakat setempat.
Oleh karena itu, penguatan industri merupakan bagian dari melestarikan budaya.
"Selama ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan perhatian penuh kepada pengrajin tenun, termasuk tenun lurik," ujarnya.
Pria akrab disapa Gus Yasin menuturkan pemerintah telah menerapkan pakaian lurik sebagai seragam dinas setiap Selasa di lingkungan Pemprov Jateng.
Selain itu juga menerapkan pakaian adat setiap Kamis , yang sebagian besar banyak yang memakai pakaian dari kain lurik tersebut.
Pihaknya berharap, penguatan industri tenun lurik tujuannya agar produk itu dicintai seluruh kalangan masyarakat.
Selain itu, juga menjadi pembuka jalan untuk meningkatkan budaya menenun lurik.
"Regenerasi pengrajin tinggal kita perkuat saja, kalau luriknya kuat, pemasarannya baik, serapannya bagus, maka mereka akan kembali ke lurik lagi," ujarnya.
Selain itu Ia meminta para perancang busana agar bisa merancang pakaian dengan bahan lurik, agar dipakai untuk acara formal maupun non formal.
Selain itu Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka juga menyoroti tenun lurik tradisional yang dihasilkan oleh para pengrajin menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Begini Kondisi Alero Caffe Milik Nenek Endang yang Tejerat Kasus Hak Siar Didenda Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Pentas Musik di Klaten, Bupati dan Wabup Klaten Tampil Bareng Tipe-X, Nyanyi Bareng 'Boyband' |
![]() |
---|
Malam Puncak Hari Jadi Ke-221 Klaten, Bupati Hamenang Harap Seluruh Jalan Kabupaten Mulus |
![]() |
---|
Rumah di Wonosari Klaten Ludes Terbakar gara-gara Pemilik Lupa Matikan Kompor |
![]() |
---|
Pria Klaten Bawa Motor Hasil Curian ke Mertua, Ngakunya Baru Beli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.