Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Pilu Pasutri Jepara Dapat Gula 5 Kg Usai Bayi Meninggal Diduga karena Imunisasi: Masih Saya Simpan

Setelah itu mereka mendapatkan gula 5 kg sebagai bentuk belasungkawa dari bidan dan puskesmas. Tapi bukan itu yang mereka harapkan

|
Penulis: Msi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
ORANG TUA - Pasangan suami istri, Mauliddiva Muhammad Kenangkana (26) dan Reza Muia Agustina (20) warga Desa Wanusobo RT 5 RW 1, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara melihat hasil Lab dari pemeriksaan bayinya meninggal dunia akibat imunisasi. 

"Waktu hendak mau lahiran saya mau pergi belanja di belakang rumah didatangi bidan untuk bisa melakukan imunasi di Posyandu disini," ujarnya.

Mendapatkan tawar tersebut, Diva (26) yang merasa sebagai pendatang cukup senang dengan kepedulian dari bidan desa.

Pada imunisasi pertama pada 15 Mei berjalan dengan lancar tanpa kendala.

"Pertama itu imunisasi di Posyandu disuntik di lengang kanan, pulang dari imunisasi anak masih beraktiftas seperti biasa," ucapnya.

Ketika tidak ada kejanggalan, Reza (20) istri Diva pun melanjutkan memberikan imunisasi tahan kedua kepada anaknya pada tanggal 12 Juni di Posyandu yang sama.

"Untuk imunisasi kedua itu disuntik di bagian paha kiri, seusai disuntik bidan bilang nanti ada efeknya panas sampai dua sampai tiga hari kalau ada pembengkaan di kompres saja," ujarnya.

Seusai mendapatkan imunisasi kedua, apa yang dikatakan oleh bidan desa tersebut ternyata benar terjadi menimpa anak dari Diva dan Reza.

Bidan desa juga sempat menyarankan jika terjadi panas bisa dibelikan obat Sanmol

"Pada Jumat sore setelah imunisasi pada Kamis 12 Juni, anak langsung demam itu sampai 39 derajat. Itu saya langsung minumin obat yang disarankan bidan," tuturnya.

Saat anaknya merasa demam yang cukup tinggi, Diva beserta istri seponta untuk melakukan berbagai cara supaya panas yang menimpa anaknya cukup reda.

Saat diberikan obat pun, sang anak kadang menolak pemberian obat.

Akhirnya, istri Diva mencoba untuk memberikan air asi kepada anaknya.

"Obat pertama diberikan mau, tapi masih panas kedua itu tidak mau langsung diberi asi masih mau tapi setelah diberikan asi beberapa saat muntah-muntah," ujarnya.

Tidak hanya panas saja, paha sang bayi juga mengalami pembengkaan.

Panas dan bengkak pada sang anak berjalan sampai tiga hari sesuai dengan perkiraan dari bidan desa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved