Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Autoerotic Asphyxiation? Kelainan Sex dengan Tutup Nafas, Bisa Gunakan Plastik atau Lakban

Autoerotic asphyxiation adalah praktik pembatasan oksigen ke otak secara sengaja untuk mencapai atau meningkatkan sensasi seksual, dan biasanya dilaku

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Tribun Jateng
Apa Itu Autoerotic Asphyxiation? Kelainan Sex dengan Tutup Nafas, Bisa Gunakan Plastik atau Lakban 

Apa Itu Autoerotic Asphyxiation? Kelainan Sex dengan Tutup Nafas, Bisa Gunakan Plastik atau Lakban

TRIBUNJATENG.COM- Apa itu Autoerotic Asphyxiation?

Autoerotic asphyxiation adalah praktik pembatasan oksigen ke otak secara sengaja untuk mencapai atau meningkatkan sensasi seksual, dan biasanya dilakukan sendiri.

 Istilah ini digunakan ketika tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. 

Praktik ini sangat berisiko dan dapat menyebabkan kematian akibat asfiksia (kegagalan bernapas).

Kematian akibat autoerotik asphyxiation seringkali terjadi secara tidak sengaja, terutama akibat penggunaan metode seperti gantung diri, penggunaan kantong plastik, penggunaan lakban, atau bahkan dengan paparan bahan kimia.


Kematian Arya Daru 


Kematian Arya Daru (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menyisakan banyak tanda tanya. 

Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah ia tewas dalam kondisi wajah terlilit lakban serta tidak ditemukannya tanda kekerasan pada tubuh korban. 

Kondisi ini dinilai penting dalam menelusuri kemungkinan penyebab kematiannya.

Pengamat kriminalitas sekaligus dosen purnabakti Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto, menilai bahwa minimnya indikasi kekerasan dapat menjadi petunjuk awal untuk menelusuri apakah ADP meninggal karena penyakit, kecelakaan, atau faktor lainnya.


 Ia menyebut kemungkinan korban tewas karena penyakit yang diderita, atau bahkan akibat menutup saluran pernapasannya sendiri.

"Ya, jadi karena tidak ada tanda-tanda tindak kekerasan maka kemungkinannya adalah satu, itu karena penyakit tertentu yang diderita oleh korban," ujar Soeprapto dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (11/7/2025).

"Apapun yang berkaitan dengan upaya untuk menutup pernapasan itu biasanya ada tanda-tanda lain yang bisa kita gunakan untuk mendeteksi apakah kondisi ini terjadi karena bunuh diri, dilakukan orang lain, atau karena ketidaksengajaan," katanya.

Menurut Soeprapto, korban bisa saja kehilangan napas akibat penyakit yang diderita.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved