Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Sekolah Berstandar Internasional Diproyeksikan Hadir di Kudus

Anggota DPRD Kudus mengusulkan pendirian sekolah berstandar internasional di tingkat jenjang pendidikan dasar.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
ILUSTRASI SISWA SD- Sejumlah siswa SDN 1 Barongan Kudus mengikuti apel masuk sekolah tahun ajaran baru 2025/2026, Senin (14/7/2025). SDN 1 Barongan saat ini memiliki segudang prestasi dan beberapa program yang mendukung siswanya cakap berbahasa asing.  

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah anggota dewan yang tergabung dalam Pansus II DPRD Kabupaten Kudus melayangkan 10 rekomendasi aspirasi masyarakat kepada bupati Kudus untuk pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Satu di antara aspirasi para wakil rakyat tersebut adalah pendirian sekolah berstandar internasional di tingkat jenjang pendidikan dasar.

Kepala daerah diminta memberikan kebijakan khusus terkait pengembangan pendidik daerah melalui kebijakan prioritas.

Baca juga: Spill Laboratorium UIN Walisongo Semarang yang Bisa Diakses Publik, Cocok untuk Kegiatan Sekolah

Ketua Pansus II DPRD Kudus, Sayid Yunanta mengatakan, usulan tertulis lahirnya sekolah berstandar internasional di Kota Kretek sudah dilayangkan kepada bupati.

Dalam rangka bertujuan membawa pendidikan di Kabupaten Kudus lebih maju lagi dengan kencetak lulusan-lulusan yang berdaya saing.

Selain itu, dengan lahirnya sekolah internasional di tingkat kabupaten/kota, bisa menjadi percontohan bagi sekolah dasar lain agar bisa berbenah dan mengembangkan diri. Termasuk sekolah-sekolah swasta dengan ciri khas dan karakter pendidikan masing-masing.

"Rekomendasi sudah kami sampaikan di dalam rapat paripurna. Selanjutnya kami sampaikan kepada bupati secara tertulis," terangnya, Senin (14/7/2025).

Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris menerangkan, di dalam visi misi bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Di antaranya melayani dalam hal urusan pendidikan.

Menurut dia, usulam adanya inisiasi sekolah berstandar internasional cukup bagus demi terwujudnya pendidikan yang unggul.

Nantinya, sekolah internasional bisa dilakukan sinkronisasi dengan sekolah rakyat yang menjadi program pemerintah pusat, khususnya di jenjang sekolah dasar mulai dari SD dan SMP.

"Kami akan kaji lebih detail terkait usulan sekolah internasional ini. Perlu dipersiapkan terkait sarana dan prasarananya, juga SDM pendukungnya. Apakah sudah ada sekolah yang siap untuk menuju internasional, atau harus menyiapkan dari awal. Bareng-bareng kita benahi yang sudah baik menjadi lebih baik, dan yang belum baik menjadi baik," tuturnya.

Kabid Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Anggun Nugraha menyampaikan, saat ini ada beberapa sekolah dasar yang sudah cukup maju di Kabupaten Kudus, namun belum standar internasional.

Pihaknya menyambut baik adanya inisiasi lahirnya sekolah internasional untuk kemajuan mutu pendidikan.

Ke depannya, pemetaan harus dilakukan dalam rangka pemenuhan sarana dan prasarana, kelengkapan pembelajaran di ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan fasilitas pendukung seperti sarana olahraga.

Selain itu, lanjut Anggun, pemetaan guru sebagai SDM juga harus disiapkan, di mana kompetensi guru yang ada saat ini harus ditingkatkan. Misalnya, kompetensi tenaga pendidik di dalam sekolah internasional diharapkan memiliki kompetensi yang unggul dibanding dengan sekolah-sekolah pada umumnya.

Yaitu unggul dalam kemampuan bahasa Inggris, softskill, termasuk penyesuaian metodologi pembelajaran sesuai standar internasional.

"Selanjutnya kurikukum, harus dikombinasi dengan kurikulum pendidikan standar internasional. Harus dimulai dari situ, kajian dan pemetaan," ujar dia.

Anggun menyebut, saat ini Kabupaten Kudus memiliki 397 SD negeri dan 28 SD swasta. Serta 27 SMP negeri dan 54 SMP swasta tersebar di sembilan kecamatan.

Dari jumlah tersebut, ada beberapa sekolah yang dinilai sudah cukup maju dalam segi kualitas pendidikan di dalamnya. Di antaranya, SMPN 1, 2, 3, 4, dan 5 Kudus, SMPN 1 Bae, SMPN 1 Jekulo, SMPN 1 Dawe, SMPN 1 Jati, dan SMPN 1 Kaliwungu.

Baca juga: Sekolah Rakyat Wonosobo Buka MPLS, 100 Siswa Jalani Pemeriksaan Kesehatan Komprehensif

Di tingkat SD, ada SDN 1 Barongan, SDN 3 Demaan, SDN 1 Rendeng, SDN 1 Bae, dan beberapa sekolah lainnya yang dinilai cukup maju.

Sekolah-sekolah yang sudah maju di bidang pendidikan, sarpras, dan SDM pendukungnya, bisa didorong untuk bertransformasi menuju sekolah internasional.

"Yang jelas, yang perlu dilakukan pertama adalah pemetaan sarpras, guru, dan kurikulum. Ini menjadi dasar menyiapkan diri untuk melahirkan sekolah berstandar internasional," jelas dia. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved