Berita Solo
Tangis Haru Sudibyo Melepas Anak Semata Wayang Menempuh Pendidikan di SRMA 17 Surakarta
Sudah sejak beberapa hari, Sudibyo (55) mempersiapkan kebutuhan anak semata wayangnya untuk melengkapi kebutuhan selama di asrama.
Penulis: Ardianti WS | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO- Sudah sejak beberapa hari, Sudibyo (55) mempersiapkan kebutuhan anak semata wayangnya untuk melengkapi kebutuhan selama di asrama.
Rifqi Wibowo (15) akan menjalani Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta selama 3 tahun ke depan.
Dengan penuh semangat, Sudibyo mengatarkan Rifqi ke Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 surakarta yang terletak di di Sentra Terpadu Prof Soeharso Jl. Tentara Pelajar, Jebres.
Rifqi dan Sudibyo sudah mulai mandi sejak subuh dan berangkat ke lokasi pukul 06.00 WIB.
Meski jarak rumahnya dan sekolah hanya 15 menit, namun itikad Rifqi dan Sudibyo berangkat lebih pagi karena sangat antusias.
“Sengaja berangkat pagi saking antusias sekolah di sini,” ujar Sudibyo sambil tersenyum.
Sudibyo tak kuasa menahan tangis ketika mengantar putranya menuju kamar asrama.
Sudibyo berkali-kali mengucap syukur putranya bisa sekolah .
Ia menceritakan kepahitan hidupnya lantaran tidak memiliki uang untuk menyekolahkan anaknya.
“Saya menyekolahkan anak saya di sini karena saya nggak punya biaya, kalau sekolah di luar butuh biaya,” ujar Sudibyo menahan air mata.
Sudibyo yang bekerja sebagai kuli bangunan merasa bersyukur anaknya bisa sekolah gratis.
“Saya kuli bangunan, kadang ada kerja, kadang enggak kerja. jadi adanya sekolah rakyat ini sangat membantu saya” katanya.
Sudibyo tidak menyangka anaknya mendapat asrama yang sangat bagus, bahkan ia mengaku kontrakan yang ia sewa tidak sebagus asrama di sekolah rakyat menengah atas 17 Surakarta.
“Saya senang anak saya di sini, asramanya bagus dan nyaman. Tempat tidurnya lebih bagus dari kontrakan yang saya tinggali,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Rifqi Wibowo ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SMA akhirnya terwujud.
Gayung bersambut, keinginannya untuk sekolah mendapat perhatian dari pemerintah melalui sekolah rakyat menengah atas 17 Surakarta.
Rifqi mengaku terpilih mejadi satu-satunya siswa lulusan SMPN 27 Surakarta untuk menlanjutkan di sekolah rakyat menengah atas 17 Surakarta.
“Senang sekali karena dipilih dari sekolah dan bisa lanjut SMA di sini,” ujarnya.
Rifqi terlihat kagum dengan asrama yang akan menjadi tempat tinggalnya.
Rifqi tidak menyangka akan mendapat fasilitas yang bagus seperti sekolah rakyat menengah atas 17 Surakarta.
“Kamarnya bagus, besar, bersih dan luas. Seneng sekali di sini,” ujarnya.
Rifqi sudah sejak beberapa hari lalu menyiapkan barang bawaan untuk dibawa ke asrama.
Ia mengaku sangat tertarik tinggal di asrama karena ada fasilitas lapangan bola.
“Paling senang di sini karena ada lapangan bola, saya ke sini sudah bawa sepatu buat sepak bola,” terangnya.
Rifqi Wibowo sangat tertarik dengan sekolah rakyat menengah atas 17 Surakarta ini.
“Sangat tertarik bahkan saya sekolah di sini tanpa paksaan siapapun, memang dari awal sudah suka,” ujarnya.
Rifqi Wibowo mengaku sangat antusias untuk menyambut hari pertama sekolah.
Sekolah gratis untuk 200 siswa
Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso, Nova Dwiyanto Suli mengatakan Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta mendapat 200 siswa yang tediri dari 113 siswa dan 83 siswi.
Sekolah yang mengusung konsep boarding school ini akan memberikan fasilitas lengkap bagi siswa, seperti laptop dan makan gratis, untuk mendukung kelancaran proses belajar.
Sekolah ini akan membagi 200 siswa ke dalam 8 rombongan belajar, masing-masing kelas berisi 25 siswa.
Tenaga pengajarnya terdiri dari 17 guru dan 1 kepala sekolah.
Nova lantas menjelaskan mekanisme sistem pendidikan di sekolah tersebut.
“Meski asrama dipisah tapi kelasnya itu digabung. Untuk asrama beda gedung, bangunan A dan B. Tiap asrama ada wali asuh, wali asrama yang akan mendampingi selama aktivitas di asrama,” ujarnya.
Ia menambahkan, aktivitas siswa selama di asrama mengikuti rutinitas keseharian seperti biasanya.
“Jadi pagi kalau yang beragama Islam itu bangun salat subuh, bagi yang agama non Islam itu berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan sesuai jadwal belajar yang sudah ditentukan," jelasnya.
Nova menegaskan fasilitas selama di asrama sudah sangat layak.
"Untuk fasilitas tempat tidur, meja belajar, dan kamar mandi semuanya baru dibangunkan oleh Kemen PU," ujarnya.
Dari pantauan Tribunjateng.com, tampak tempat tidur, kamar mandi, bangunan sangat bersih.
Nova mengatakan selama sekolah dan di asrama, mereka boleh keluar masuk tapi harus sesuai aturan yang sudah ada.
Orangtua bisa melakukan kunjungan namun tidak menganggu aktivitas belajar mengajar.
“Jadi jangan sampai menganggu proses belajar mengajar, tapi orang tua bebas datang kapan saja," katanya.
Diketahui, sekolah rakyat Sekolah Menengah Atas 17 Surakarta diperuntukan untuk siswa miskin dan miskin ekstrim.
"Untuk siswa yang sekolah di sini itu ditujukan untuk masyarakat miskin ekstrim. Jadi anak-anak yang ada di desil 1 dan 2 yang miskin ekstrim dan miskin yang ada di data terpadu sosial ekonomi nasional itu yang dicari atau direkrut. Tapi ada juga ada yang daftar sendiri," ujarnya.
Nova menegaskan seluruh siswa yang diterima di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta sudah sesuai kualifikasi.
"Jadi yang tidak sesuai itu tidak diterima. Karena boarding maka semuanya itu ditanggung oleh negara," imbuh dia.
Ditambahkan orang tua bisa mengunjungi anaknya kapan saja tapi tentunya ada kesepakatan dengan penyelenggara sekolah,” pungkasnya.
Pesan dari Gubernur Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan agar semua siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta tidak melakukan tindakan bullying.
Hal itu dikatakan Ahmad Luthfi saat meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta yang terletak di Sentra Terpadu Prof Soeharso Jl. Tentara Pelajar, Jebres, Kota Surakarta, Senin (14/7/2025).
Ahmad Luthfi mengatakan dalam proses pengenalan siswa dengan sekolah baru wajib tidak ada kekerasan maupun tindakan bullying.
“Dalam masa pengenalan siswa ini, jangan ada tindakan kekerasan maupun bullying. Kepala sekolah wajib membuat satgas anti bullying, kalau masih ada kasus bullying, nanti saya panggil ke provinsi,” ujarnya.
Ahmad Luthfi berpesan kepada 200 siswa di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta untuk saling menghargai perbedaan.
“Kita di sini semua sama, tidak ada kasta, sama rasa, sama asa yakni belajar menuntut ilmu. Tidak usah peduli dengan perbedaan warna kulit, tinggi badan, berat badan, model rambut keriting atau lurus, tidak perlu dijadikan bahan ejekan, karena tugas di sini belajar,” tegas Ahmad Luthfi.
Ahmad Luthfi berharap agar siswa disiplin selama di asrama maupun mengikuti program belajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta.
“Di sini kalian belajar disiplin, belajar beretika, belajar dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.
Ahmad Luthfi juga berpesan kepada guru pendidik untuk tidak melakukan tindakan kekerasan.
“Untuk guru pendidik dan semua pengajar, saya mohon jangan ada kekerasan selama proses belajar mengajar maupun kehidupan ketika di asrama,” terangnya.
Ahmad Luthfi mengatakan para siswa yang belajar di Sekolah Rakyat akan mendapatkan fasilitas gratis bahkan beasiswa.
“Fasilitas yang disediakan asrama lengkap dengan kamar tidur, kamar mandi, dan makan tiga kali sehari. Semua gratis, bahkan akan banyak mendapat beasiswa. Lulus dari sini tidak perlu khawatir, banyak beasiswa, peluang kerja lebih terbuka,” ujar Ajmad Luthfi yang disambut tepuk tangan siswa dan orang tua siswa.
Ahmad Luthfi mengatakan siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat 17 Surakarta akan digratiskan ketika mengunjugi tempat wisata di Solo.
Tak hanya siswa, namun orangtua siswa juga mendapat fasilitas tersebut.
“Kalian boleh keluar asrama saat liburan, jadi kami akan gratiskan biaya masuk tempat wisata buat semua siswa di sini, orangtua juga gratis, sebagai obat kangen kalian untuk kumpul keluarga,” ujar Ahmad Luthfi. (waw)
Baca juga: SDN 1 Barongan Kudus Gagas Program English Fun Day
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Melarang Kekerasan dan Bullying Selama MPLS
Baca juga: 13 Merek Beras Diduga Oplosan, Apa itu Beras Oplosan?
"Pembengkakan Otak" Nasib Indra Sopir Ambulans Dihajar Polisi saat Demo Rusuh di Solo |
![]() |
---|
Marak Aksi Demo, UNS Beri Pernyataan Sikap untuk Masyarakat, DPR, TNI dan Polri |
![]() |
---|
Respati Ardi: Karnaval Budaya Hingga Solo Bersholawat Tetap Digelar Nanti Malam |
![]() |
---|
Janji Ketua DPRD Solo Pasca Demo Rusuh: Kami Tetap Terima Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Gedung DPRD Solo Dibakar, Api Baru Padam Subuh, Mobil Damkar dan Ambulans Dipukul Mundur Massa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.