Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

"Testing The Water" Kata Menteri Maruarar setelah Dihujat Soal Rumah Subsidi Mungil

Maruarar Sirait akhirnya memutuskan membatalkan rencana rumah subsidi mungil

Editor: muslimah
KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akhirnya memutuskan membatalkan rencana rumah subsidi mungil.

Ia berdalih, wacana tersebut muncul untuk testing the water.

Maruarar belum lama ini memang jadi bahan gunjingan publik.

Terutama para netizen atau warganet yang melihat postingan rumah subsidi berukuran super kecil alias mungil.

Baca juga: ASN Kabupaten Jepara Berpendapatan Kurang Dari Rp 8,5 Juta Berpotensi Dapat Bantuan Rumah Subsidi

Rumah subsidi itu memiliki desain yang menarik, namun ukurannya super mungil, yakni 18 meter persegi.

Maka jangan heran bila dapur dan ruang tamu menyatu, bahkan tak jauh dari toilet.

Setelah dirujak cukup keras, Maruarar Sirait akhirnya muncul memberikan respons.

Saat rapat bersama DPR RI beberapa hari lalu, pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan bahwa ia telah membatalkan rencana rumah subsidi mungil tersebut.

Menurut mantan politisi PDIP ini, ide awal rumah subsidi mungil itu setelah ia melihat harga tanah di kota yang mahal, tetapi di saat yang sama anak muda ingin memiliki rumah di kota. 

Dalam menggodok aturan tersebut, Ara memastikan bahwa ia menerima semua aspirasi dan pendapat.

"Itu draft. Draft itu tentu metode saya adalah diberikan kepada publik untuk dapat responsnya. Mungkin istilah kerennya testing the water lah,"  katanya dikutip dari Tribunnews.com.

Setelah draft tersebut mendapat banyak respons penolakan, Ara pun membatalkannya.

Menurut dia, pejabat publik harus berani menyampaikan pandangan dan juga tidak ragu untuk membatalkannya bila banyak ditolak.

"Saya pikir penjabat publik juga harus berani menyampaikan pandangan, usulan, tapi juga jangan ragu-ragu berani membatalkan. Kalau memang responnya lebih banyak yang menolak, kami juga harus menghormati," ujar Ara.

 Sebelumnya, Ara sempat menggodok aturan baru mengenai pengurangan batas minimum luas tanah dan bangunan untuk rumah subsidi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved