Kasus Korupsi Chromebook
Melihat Kembali Program Pengadaan Chromebook yang Kini Menyeret Nadiem Makariem di Kasus Korupsi
Dugaan korupsi pengadaan Chromebook saat ini tengah menyeret Nadiem Makariem.
Penulis: Ardianti WS | Editor: rival al manaf
Ia menambahkan saat ini semua guru di sekolah tersebut sudah memiliki laptop pribadi.
"Guru-guru di sini sudah punya laptop pribadi, jadi chromebook jarang digunakan," terangnya.
Sri Wahyuni mengaku lebih nyaman menggunakan laptop daripada chromebook.
"Pengoperasian laptop lebih mudah, sementara chromebook agar ribet," ujarnya.
Sri Wahyuni tidak menampik soal kualitas chromebook yang ia terima dari bantuan pemerintah.
"Secara kualitas sebenarnya bagus, buktinya ini setahun tidak dipakai, masih bisa dinyalakan, baterai awet, dan tidak pernah ada kerusakan apapun," ujarnya.
Sementara itu, SDN Joglo Surakarta mengaku mendapat chromebook sejumlah 15 buah.
Chromebook tersebut masih berfungsi dan digunakan hingga saat ini.
Budiati (54) selaku koordinator kurikulum di SDN Joglo Surakarta mengatakan chromebook tersebut digunakan oleh siswa dan guru.
"Kami dapat 15 buah, selama ini dipakai siswa dan guru. Namun guru hanya sesekali karena memang sudah memiliki laptop masing-masing. Siswa sering menggunakan chromebook tersebut karena dipakai untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)," ujarnya.
Selain itu, Budiati mengatakan chromebook tersebut akan dimanfaatkan untuk pembelajaran coding bagi para siswa.
Budiati mengaku tidak pernah menemukan kendala dari perngkat chromebook dari bantuan pemerintah.
Justru Budiati mengaku chromebook yang saat ini dimiliki SD tersebut masih kurang.
"Kendalanya jumlah chromebook cuma 15 buah, sementara siswa kali banyak. Jadi kami masih butuh banyak chromebook lagi seharusnya," ujarnya.
Meski demikian, Budiati tidak menampik kesulitannya mengoperasikan chromebook.
| Gempa Terkini Senin 3 November 2025 Malam Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
| Tampang Gugun, Pria Temanggung yang Menghabisi Wanita Selingkuhannya di Purbalingga |
|
|---|
| "Jangan Merepotkan Tetangga" Pesan Ibu di Kendal Untuk 2 Anaknya Sebelum Jasadnya Dibiarkan di Kamar |
|
|---|
| Kisah Haru Warga Binaan Dapat Izin Dari Lapas Perempuan Semarang, Antar Suami ke Pemakaman |
|
|---|
| Mondial Lingua Fest 2025 di SMP Mondial: Kreativitas, Literasi, dan Kepedulian Sosial Bersatu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250716_Chrome-Book.jpg)