Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

Gelar Tikar Sinergi IBDU dan KKN Tematik Undip dalam Pengembangan Seni di Padangsari

Gelar Tikar menjadi puncak dari sinergi antara kegiatan pengabdian dosen Undip dan pelaksanaan KKN Tematik Tim 78.

TRIBUN JATENG/ISTIMEWA
PAGELARAN SENI: Program Iptek Bagi Daerah Binaan Undip (IBDU) menyajikan pagelaran seni tari dan karawitan pada Sabtu, 12 Juli 2025. (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) kembali menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program Iptek Bagi Daerah Binaan Undip (IBDU).

Kali ini, kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk “Pengembangan Potensi Kesenian Wilayah dan Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan” dilaksanakan di RW 12 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Acara utama dalam kegiatan ini adalah "Gelar Tikar," sebuah pagelaran seni tari dan karawitan yang berlangsung pada Sabtu, 12 Juli 2025, dari pukul 19.00 hingga 24.00 WIB.

Baca juga: Impala Network dan Wadhwani Foundation Dorong Transformasi Pendidikan Kewirausahaan di Kampus

Gelar Tikar menjadi puncak dari sinergi antara kegiatan pengabdian dosen Undip dan pelaksanaan KKN Tematik Tim 78.

Dr. Eng. Bangun selaku ketua tim pengabdian, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi kesenian lokal sebagai bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat. 

Menurutnya, pengabdian masyarakat semacam ini tidak hanya meningkatkan keterampilan warga, tetapi juga dapat membentuk komunitas seni yang aktif, mendorong produksi konten digital, dan memperkuat promosi budaya lokal.

Agustinus Indra, Ketua Mahasiswa KKN Tematik Tim 78, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan fokus utama dari program KKN di wilayah tersebut.

 “Kami sangat menaruh perhatian pada penguatan seni budaya dan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian warga RW 12 Padangsari,” ujar Agustinus.

Warga RW 12 menunjukkan antusiasme tinggi dalam keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan yang digelar, mulai dari pelatihan tari dan karawitan hingga persiapan produksi konten digital yang menampilkan budaya lokal. 

Semangat mereka untuk melestarikan kesenian daerah tercermin dalam setiap langkah yang mereka ambil, menciptakan ruang untuk ekspresi budaya yang lebih luas.

Ketua RW 12, Bapak Pujo, mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap program ini.

“Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut.

Kami melihat semangat warga, terutama generasi muda, dalam seni tari dan karawitan tumbuh dengan sangat positif.

Ini menjadi aset penting bagi pelestarian budaya,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota tim pengabdian, Dr. Arnis Rochma Harani, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kekhasan lokal wilayah RW 12, yang selama ini belum banyak terekspos.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved