Pendidikan
Impala Network dan Wadhwani Foundation Dorong Transformasi Pendidikan Kewirausahaan di Kampus
Impala Space dan Wadhwani Foundation menyatakan komitmennya untuk memperluas akses pelatihan kewirausahaan.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Upaya memperkuat pendidikan kewirausahaan di tingkat perguruan tinggi mendapat angin segar melalui kolaborasi antara Impala Network dan Wadhwani Foundation yang secara resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Hetero Space, Semarang, Rabu (16/7/2025) kemarin.
Impala Space dan Wadhwani Foundation menyatakan komitmennya untuk memperluas akses pelatihan kewirausahaan, memperkuat kapasitas institusi pendidikan, serta mendorong generasi muda agar mampu menghadirkan solusi nyata melalui wirausaha berbasis inovasi.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Andrie Widyastama Co Founder Impala Network dan Dr. Dion Dewa Barata perwakilan dari Wadhwani Foundation, disaksikan oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pendidikan.
Baca juga: Unnes Buka 2.564 Kuota pada Seleksi Mandiri Gelombang 2
Selain seremoni penandatanganan, kegiatan juga dirangkai dengan diskusi bersama bertajuk “Sistem Pra-Inkubasi dan Inkubasi Bisnis dalam Pengembangan Usaha”, yang menjadi ruang pertukaran gagasan antar institusi untuk mengakselerasi lahirnya pelaku usaha pemula dari lingkungan kampus.
Beberapa perwakilan universitas di Kota Semarang yang turut hadir di antaranya Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Universitas Stikubank, Universitas BPD, dan Universitas Pandanaran.
"Pengembangan ini kenapa harus ke kampus?, karena saat ini kampus memang menjadi pusat dari sourcing sunber ide bisnis, dan sumber teman-teman yang menggerakkan ekosistem ini," kata Andrie.
Impala Network, yang selama ini aktif dalam pemberdayaan pemuda dan pengembangan program berbasis komunitas, melihat kerja sama ini sebagai jembatan untuk membawa sumber daya global yang dimiliki Wadhwani Foundation lebih dekat kepada kebutuhan lokal.
"Selain kampus, beberapa program kita menyasar ke sektor komunitas seperti komunitas IT, komunitas teknologi, dan komunitas kreatif lainnya," kata Andrie.
"Selain itu kita juga bekerjasama dengan brand korporasi di Indonesia yang mereka punya visi sosial delivery impact di ekosistem kewirausahaan. Jadi kami membantu mereka bisa mendeliver itu," jelasnya.
Wadhwani Foundation sendiri telah dikenal secara global sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja melalui inovasi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.
Kehadiran Impala Network dalam kerja sama ini bertujuan untuk memastikan bahwa program dan sumber daya yang dimiliki dapat tersampaikan secara efektif kepada pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya di lingkungan kampus dan ekosistem wirausaha muda.
Lebih dari sekadar seremoni, momen ini diharapkan menjadi titik tolak penguatan sinergi antara sektor masyarakat sipil dan lembaga internasional untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berdampak nyata.
"Kami bersama Wadhwani Foundation punya tujuan untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan, dan ekosistem start up di Kota Semarang, bahkan seluruh Indonesia," pungkasnya. (arl)
Baca juga: DPD RI dan UPGRIS Bahas Harmonisasi Tata Ruang Antara Pusat dan Daerah
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4, Kurikulum Merdeka Bab 1 Halaman 14: Fobia |
![]() |
---|
Kebutuhan Pendidikan Bahasa Asing Meningkat di Tengah Perkembangan Teknologi |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 7, Bab 4: Keberagaman Bangsa Indonesia, Halaman 122 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka, Halaman 16 17: Peredaran Darah pada Makhluk Hidup |
![]() |
---|
Melihat Konsep Green Building Karya Mahasiswa UPGRIS, Dipamerkan di Kampus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.