SD Negeri di Kudus Sepi Peminat Ada yang cuma Dapat 1 Siswa, Bupati: Jadi Kajian Kami

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris bakal mengaji perihal SD negeri di Kabupaten Kudus yang minim peminat menyusul ada SD negeri di Kudus yang hanya mendapat satu siswa baru.

Kajian ini menjadi bahan pertimbangan pihaknya untuk mengeluarkan kebijakan perihal minimnya SD negeri minim peminat.

“Kemarin kami diskusikan dulu, laporan saya nanti seperti apa, nanti baru kami turun,” kata Sam’ani.

Baca juga: Kisah Shofi, Satu-satunya Siswa Baru di SD 1 Wates Kudus

Dia mengatakan, jangan sampai SD negeri kalah dengan sekolah swasta.

Selama ini, katanya, sekolah swasta memiliki inovasi dalam memberikan pelayanan pendidikan.

Satu di antara inovasi sekolah swasta yang menarik minat karena di dalamnya ada nuansa keagamaan yang lebih kental.

“Misalnya jam di sekolah swasta lebih lama, ada keagamaannya ini menjadi daya tarik bagi orangtua siswa,” kata Sam’ani.

Untuk pelayanan pendidikan, kata dia, sekolah dasar swasta menawarkan pembelajaran sampai pukul 13.00 atau 14.00.

Hal ini dinilai relevan bagi para orangtua yang memiliki aktivitas pekerjaan.

“Kalau di sekolah negeri anak paling sampai pukul 11.00 atau 12.00, setelah itu anak mau ngapain, orangtua jadi was-was,” kata dia.

Merespons adanya SD negeri yang sepi peminat, Sam’ani akan melakukan kajian meliputi pengecekan keberhasilan program KB, jumlah penduduk, dan menganalisa daya tarik masyarakat terhadap SD negeri.

“Apa karena tidak tertarik dengan SD negeri, ini yang jadi kajian kami lewat data yang akurat,” kata dia.

Diketahui ada beberapa SD negeri di Kabupaten Kudus pada tahun ajaran baru ini hanya mendapatkan satu siswa baru.

SD negeri tersebut yaitu SD 1 Wates, Kecamatan Undaan dan SD 5 Jurang, Kecamatan Gebog.

Sebelumnya ada rencana untuk regrouping atau penggabungan sekolah tersebut. Hanya saja sampai saat ini masih belum ada tindak lanjut atas rencana tersebut. (*)