Berita Semarang
Yunius Mujianto Desainer Semarang dan 15 Tahun Menenun Estetika dalam Warisan Budaya
Yunius Mujianto, desainer asal Semarang, menandai perjalanan 15 tahun di industri fashion Indonesia
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
Keputusan untuk terus menggunakan batik sebagai bagian dari koleksinya adalah bentuk konsistensi terhadap pelestarian budaya lokal.
Selama kariernya, Yunius telah beberapa kali tampil di media nasional.
Namanya pernah menghiasi halaman Majalah Trend Kebaya edisi 2013, dan ia juga sempat diliput oleh stasiun televisi ANTV.
Di tahun 2019, ia menjadi satu-satunya desainer asal Semarang yang berpartisipasi dalam Semarang Fashion Trend Show, berdampingan dengan para desainer dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.
Kala itu, ia tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga menyuarakan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan industri kreatif di daerah.
Kini, melalui butik kebaya dan bridal miliknya yang berlokasi di Jalan Rowosari II, Ngaliyan, Semarang, Yunius terus melayani pelanggan dari berbagai kota.
Ia membuka layanan jahit, jual, dan sewa kebaya serta bridal, dengan proses konsultasi yang dapat dilakukan secara langsung maupun melalui kanal digital seperti Instagram @yunius_mujianto dan nomor WhatsApp 081327138176.
Dengan total 15 tahun pengalaman berkarya dan lebih dari delapan tahun tampil di panggung mode nasional, Yunius Mujianto telah menjelma menjadi salah satu desainer kebaya modern terkemuka dari Semarang.
Ia tidak hanya menciptakan pakaian, tetapi juga membingkai narasi yang lebih besar—tentang perempuan Indonesia, tentang warisan budaya, dan tentang keindahan yang tumbuh dari ketulusan.
"Keindahan sejati tidak hadir dalam sekejap. Ia membutuhkan waktu, ketekunan, dan proses yang jujur.
Seperti mutiara, ia harus dipelihara dalam kesabaran hingga akhirnya bersinar," tutur Yunius, menutup perbincangan.
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 29 Agustus 2025: Sebagian Besar Hujan Ringan |
![]() |
---|
Jejak Gedung Kawasan Kota Lama Semarang yang Terbakar, Bagian dari the Big Five di Awal Abad 20 |
![]() |
---|
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.