UKSW SALATIGA
Empat Mutiara Timur Raih Gelar Doktor Studi Pembangunan di Fakultas Interdisiplin UKSW
Empat sosok inspiratif di kawasan Indonesia Timur resmi menyandang gelar Doktor Studi Pembangunan dari UKSW.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
"Tentunya karya ini memberikan dampak luas bukan hanya secara nasional tetapi secara global,” tegasnya.
Denyut Nadi Persoalan
Mengangkat langsung denyut nadi persoalan di berbagai daerah Indonesia Timur, disertasi yang dihasilkan oleh keempat doktor baru ini hadir sebagai karya ilmiah yang tak hanya bersifat empirik, tetapi juga sarat dengan makna sosial.
Berbasis pada fenomena nyata yang terjadi di lapangan, penelitian mereka menyoroti dinamika pembangunan berkelanjutan, ekonomi, sosial, kesetaraan gender, budaya, kesenjangan, infrastruktur, hingga politik.
“Mutiara di Peripheral Halmahera Utara: Kisah Sukses Tiga Wirausaha Perempuan di Tengah Hentakan Budaya Patriarki” merupakan tajuk inspiratif yang diangkat oleh Dr. Aveanty Miagina dalam disertasinya.
Baca juga: Diseminasi Tugas Talenta Unggul, Mahasiswa Fakultas Hukum UKSW Pamerkan Karya Hukum yang Berdampak
Ia mengupas tentang perjuangan wirausahawan perempuan pada sektor pariwisata di daerah pinggir Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kewirausahaan di bidang pariwisata mampu memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan daerah pinggir dan terpencil, di mana perempuan mengambil peran sebagai aktor lokal melalui industri pariwisata.
“Upaya yang dilakukan wirausaha perempuan dalam mempertahankan keberlanjutan usaha pariwisatanya, secara tidak langsung mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan yaitu program pengentasan kemiskinan dan kesetaraan gender,” imbuhnya.
Beranjak pada sektor layanan publik, kajian ilmiah dari Dr. Fika Zumrotun yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Implementasi Pelayanan Publik Secara Daring” menghasilkan rekomendasi kebijakan yang relevan untuk wilayah dengan akses internet terbatas yakni daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Kabupaten Jayapura.
“Adapun rekomendasi tersebut yaitu adanya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), layanan, dan masyarakat."
"Kemudian diperlukan pembenahan menyeluruh terhadap etos pelayanan publik dan adanya distribusi pembangunan Base Transceiver Station secara proporsional berdasarkan tingkat kebutuhan dan konektivitas wilayah,” terangnya.
Memberikan Ruang Baru
Di sisi lain, Dr. Umbu Manggana secara mendalam mengkaji tentang “Politisasi Identitas Kabihu dalam Kontestasi Politik Elektoral di Sumba Timur: Kajian terhadap Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sumba Timur Tahun 2020”.
Penelitian ini berfokus pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang secara langsung memberikan ruang baru bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi, namun sekaligus membuka peluang terjadinya politisasi identitas.
“Secara akademik, disertasi ini memberikan konsep tentang politisasi identitas simultan dalam konteks lokal dan otonomi daerah."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.