UKSW SALATIGA
Empat Mutiara Timur Raih Gelar Doktor Studi Pembangunan di Fakultas Interdisiplin UKSW
Empat sosok inspiratif di kawasan Indonesia Timur resmi menyandang gelar Doktor Studi Pembangunan dari UKSW.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
"Secara praktis, penelitian ini menyarankan perlunya pendidikan politik, penguatan toleransi, dan penegakan netralitas birokrasi untuk menghindari dampak destruktif politisasi identitas,” bebernya.
Sementara itu, “Relasi Asimetris Antara Kaum Ata dan Kaum Maramba di Sumba Timur” diangkat oleh Dr. Norlina Rambu Jola Kalunga sebagai judul dalam disertasinya.
Penelitian ini bukanlah sekadar studi akademis biasa, ini adalah sebuah upaya fundamental untuk menyingkap selubung kompleksitas stratifikasi sosial yang melampaui batas-batas pemahaman konvensional.
Di balik lanskap Sumba yang memesona, tersembunyi sebuah fenomena subordinasi yang tidak hanya terpatri dalam dimensi sosio-ekonomi atau politik, melainkan berakar kuat dalam dimensi kosmologis, spiritual, dan genealogi masyarakatnya.
Turut hadir dalam Yudisium dan Promosi Doktor Studi Pembangunan ini adalah promotor dan co-promotor, serta para penguji dari keempat doktor.
Selain itu, turut hadir juga Rektor ketiga UKSW periode 1983-1993 Profesor Dr. (HC) Willi Toisuta, Ph.D., Rektor keempat UKSW periode 1993-2001, Profesor John JOI Ihalauw., SE., Ph.D., CHE., dan Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Halmahera Mersy Yoslin Ririhena, S.E., M.Ak., serta keluarga yang terus mendukung perjalanan studi para doktor tersebut.
Baca juga: Fakultas Hukum UKSW Perkuat Kolaborasi dengan DPRD Kota Salatiga, Beri Dampak Positif ke Masyarakat
Yudisium dan Promosi Doktor Studi Pembangunan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi UKSW terhadap program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan serta Asta Cita 6 membangun dari desa dan dari bahwa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Selain itu, acara ini merupakan kontribusi nyata UKSW dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-1 tanpa kemiskinan, ke-4 pendidikan berkualitas, ke-5 kesetaraan gender, ke-10 berkurangnya kesenjangan, ke-11 kota dan permukiman yang berkelanjutan serta ke-17 kemitraan mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.