Kabupaten Semarang
Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Soroti Normalisasi Sungai Kaligarang: Talud Saja Tidak Cukup
Komisi C DPRD Kabupaten Semarang sidak proyek normalisasi sungai di Sembungan, Kelurahan Ungaran, Senin (21/7/2025).
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Wisnu Wahyudi menegaskan bahwa persoalan utama banjir di sekitar Sungai Kaligarang bukan terletak pada kurangnya tanggul, tetapi sedimentasi yang belum tertangani secara serius.
Hal itu dia sampaikan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek normalisasi sungai di Sembungan, Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Senin (21/7/2025).
Baca juga: Kebangetan! Harga Seragam SMP Negeri di Semarang Tembus Rp2 Juta
Baca juga: Jalan Horor Semarang-Demak Yang Sering Bikin Pengendara Waswas, Akan Segera Diperbaiki
Seperti diketahui, banjir kerap melanda kawasan yang dilintasi aliran sungai tersebut, terutama kawasan permukiman warga di sekitar MTs NU Ungaran, Sembungan.
Dari pantauan saat itu, tampak para pekerja membangun talud setinggi sekira tiga meter.
Namun sedimentasi yang berada di sungai masih tampak cukup tinggi.
Menurut Wisnu Wahyudi, banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut bukan semata-mata karena ketiadaan talud, melainkan akibat pendangkalan sungai selama bertahun-tahun.
“Saya berterima kasih kepada BBWS, tetapi sebetulnya yang kami harapkan adalah pengerukan sedimentasi, bukan hanya pembangunan talud,” kata Wisnu.
Dia menyayangkan pelaksanaan proyek yang awalnya direncanakan untuk mengeruk sedimentasi sungai, tapi justru berubah menjadi pembangunan talud terlebih dahulu.
Meski menghargai upaya BBWS Pemali Juana, Wisnu Wahyudi menilai pembangunan talud tidak akan efektif jika sedimentasi tidak diselesaikan.
“Contoh di sisi selatan, sudah dibangun talud tapi tetap banjir,” imbuh dia.
Wisnu juga menunjukkan kondisi memprihatinkan di sekitar aliran sungai yang semakin menyempit.
Bahkan, lanjut dia, terdapat tanah sungai yang akhirnya bersertifikat hak milik dan ditanami tanaman keras.
“Secara teknis kurang paham berapa naiknya (sedimentasi)."
"Yang jelas, sekarang ini justru ada yang menjadi tanah HM yang ada tanaman kerasnya."
"Itu artinya, penampang sungai menjadi kecil dan aliran air tidak tertampung,” tegas dia.
Kabupaten Semarang
Normalisasi Sungai Kaligarang
BBWS Pemali Juana
Sedimentasi Sungai Kaligarang
DPRD Kabupaten Semarang
Wisnu Wahyudi
tribunjateng.com
tribun jateng
Sungai Kaligarang
Kantor Kelurahan Jadi Gudang Dadakan, Warga Borong Beras SPHP Murah di Bandarjo Ungaran Rp58 Ribu |
![]() |
---|
Barang Bukti Sabu, Ganja, Pil Terlarang di Kabupaten Semarang Dibakar dan Diblender |
![]() |
---|
Pemkab Semarang Tingkatkan Ketahanan Pangan: Dorong Petani Muda Hingga Alsintan Modern |
![]() |
---|
Masalah Limbah di Kabupaten Semarang Sebabkan Sungai Kotor, Pemkab Pikirkan Solusi |
![]() |
---|
Apa Kabar Proyek Seksi 6 Tol Jogja-Bawen? Digadang-gadang Bakal Ubah Wajah Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.