Berita Internasional
Serangan Brutal di Bar Kota Wisata Ekuador, 9 Orang Tewas Ditembak saat Main Biliar
Sedikitnya sembilan orang tewas ditembak. Insiden berdarah ini terjadi saat para korban sedang bermain biliar.
TRIBUNJATENG.COM, QUITO - Serangan brutal terjadi pada Sabtu (19/7/2025) di sebuah bar di General Villamil Playas, kota pesisir di Provinsi Guayas, Ekuador.
Sedikitnya sembilan orang tewas ditembak.
Insiden berdarah ini terjadi saat para korban sedang bermain biliar.
Baca juga: Kecelakaan Kapal Wisata di Vietnam Tewaskan 34 Orang
Menurut keterangan kantor kejaksaan Ekuador, para pelaku yang membawa senjata api otomatis masuk ke bar yang berada di kawasan permukiman kelas pekerja dan melepaskan tembakan secara membabi buta.
Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan setidaknya sembilan jenazah tergeletak bersimbah darah di lantai bar, di antara meja-meja biliar yang berlubang karena peluru.
Korban dibawa keluarga, polisi kesulitan identifikasi
Kolonel Polisi Jhanon Varela menyampaikan, dua orang luka-luka dalam serangan ini dan kini dirawat di rumah sakit setempat.
"Sayangnya, ketika polisi tiba, banyak korban yang terdampak peristiwa ini telah dievakuasi dari lokasi kejadian oleh warga dan anggota keluarga.
Diduga masih ada korban lainnya," ujar Varela, dikutip dari AFP pada Minggu (20/7/2025).
Hingga saat ini, pihak berwenang baru dapat mengidentifikasi satu dari sembilan jenazah yang ditemukan di lokasi.
Pada Sabtu malam, keluarga korban mulai membawa peti mati ke bar tempat kejadian.
Wakil Bupati Guayas, Marcela Aguinaga, mengonfirmasi bahwa salah satu korban adalah seorang pelatih sepak bola di provinsi itu.
Melalui akun X, Aguinaga menulis, "Kekerasan berusaha membuat kita bertekuk lutut, membungkam kita, dan membiasakan kita dengan kengerian.
Namun kita tidak akan tinggal diam.
Kita juga tidak akan menyerah".
Gelombang kekerasan terburuk dalam sejarah Ekuador
Ekuador kini menghadapi salah satu periode paling berdarah dalam sejarah modernnya.
Data resmi mencatat, sepanjang Januari hingga Mei 2025, terjadi 4.051 kasus pembunuhan.
Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi perdagangan narkoba tumbuh pesat di negara ini.
Tingkat pembunuhan melonjak drastis, dari enam per 100.000 penduduk pada 2018 menjadi 38 per 100.000 penduduk pada 2024.
Penangkapan kembali gembong narkoba terbesar Ekuador, Adolfo Macias alias Fito, pada Juni lalu setelah sempat kabur dari penjara berkeamanan maksimum pada 2024, tak menghentikan kekerasan.
Dalam sepekan terakhir, setidaknya 20 orang tewas akibat bentrokan mematikan di Provinsi Manabi, termasuk di Kota Manta, basis kekuatan geng Los Choneros yang dipimpin Fito.
Sabtu sore, Menteri Dalam Negeri Ekuador John Reimberg mengumumkan pengerahan 2.500 polisi di titik-titik strategis Manta, salah satu pelabuhan perikanan utama negara itu.
Setelah ditangkap, Fito setuju untuk diekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan perdagangan kokain dan senjata.
Dulu dikenal sebagai salah satu negara paling damai di Amerika Latin, Ekuador kini dilanda krisis setelah ekspansi kartel narkoba transnasional yang memanfaatkan pelabuhannya untuk menyelundupkan narkoba ke AS dan Eropa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekelompok Pria Bersenjata Serang Bar di Kota Wisata Ekuador, 9 Orang Tewas"
Baca juga: Pria 75 Tahun di China Gugat Cerai Istri Setelah Jatuh Cinta pada Wanita AI
| 132 Orang Tewas dalam Penggerebekan Narkoba, Brasil Jadi Sorotan Dunia |
|
|---|
| Kisah Cinta dari China, Berawal Wanita Pasang Iklan Cari Pria Sekarat yang Mau Menikah dengannya |
|
|---|
| Bus Hancur Jatuh ke Jurang 300 Meter, 16 Orang Tewas dan 32 Luka Luka |
|
|---|
| Viral 3I/ATLAS Benda Asing Luar Angkasa Tunjukkan Perilaku Aneh dan Dipantau NASA, Pesawat Alien? |
|
|---|
| Ibu Dua Anak Asal Indonesia Dibunuh Suami di Kamar Hotel Singapura, BPOM Ucapkan Belasungkawa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.