Berita Blora
Plus Minus Wacana 5 Hari Belajar di Blora, Sunaryo: Kalau Guru-guru Justru Senang
Kepala SD Negeri 1 Karangjati, Blora, Eko Hadi Sulistiyono kurang sepakat jika sistem lima hari belajar diterapkan.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kepala SD Negeri 1 Karangjati, Blora, Eko Hadi Sulistiyono kurang sepakat jika sistem lima hari belajar diterapkan.
Pasalnya, Pemkab Blora saat ini sedang mengkaji wacana sistem lima hari belajar di sekolah.
Eko menyampaikan alasannya lebih cenderung memilih aturan pembelajaran di sekolah menggunakan sistem enam hari belajar.
Baca juga: Puluhan SD Negeri di Blora Terancam Dilebur, Dindik: Bukan Penghapusan Tapi Penguatan
Baca juga: Baru 25 Persen Warga Blora Manfaatkan Program PKG, Remaja Didominasi Anemia dan Lansia Hipertensi
Hal itu dengan mempertimbangkan kemampuan siswa.
"Kalau saya pribadi, lebih memilih enam hari belajar."
"Karena lebih efektif dibandingkan lima hari belajar."
"Alasannya yang kami upayakan adalah anak."
"Kemampuan anak itu tidak bisa dipaksakan," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/7/2025).
Lebih lanjut, menurutnya, dengan enam hari belajar, peserta didik lebih mampu menerima pelajaran dari guru.
"Dengan adanya enam hari belajar itu, anak lebih mampu menguasai untuk menerima pelajaran dari guru."
"Kalau lima hari belajar anak itu pulangnya bisa lebih sore dan membuat anak lebih capek," terangnya.
Eko menjelaskan, untuk jam pelajaran saat enam hari belajar, peserta didik bisa pulang lebih awal.
Senin-Kamis, pukul 07.00 hingga pukul 12.15.
Jumat pukul 07.00 hingga pukul 10.30.
Sabtu pukul 07.00 hingga pukul 11.00.
"Tetapi kalau lima hari belajar, pulangnya bisa sampai sore, anak capek."
"Kalau enam hari belajar seperti ini, mereka bisa pulang lebih awal."
"Bisa istirahat dan masih ada waktu untuk ikut bimbel," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Kabupaten Blora, Sunaryo menyebut, untuk saat ini di Blora aturan lima hari belajar masih dalam tahap wacana.
"Beberapa daerah memang sudah melaksanakan lima hari belajar."
"Di Situbondo, itu sudah berlaku."
"Ini yang mau mencoba kelihatannya Kabupaten Pati."
"Tapi kami masih amati dan kaji."
"Kira-kira kalau lima hari belajar di Blora diimplementasikan seperti apa?"
"Saya yakin ada juga penolakan," katanya.
Baca juga: Blora Pertimbangkan Sistem Lima Hari Belajar di Sekolah, Dindik : Masih Tahap Kajian
Baca juga: Pembangunan Kampus UNY di Blora Dibahas, Bupati Arief Mediasi Kekhawatiran Perguruan Tinggi Swasta
Oleh karena itu, lanjut Sunaryo, terkait wacana penerapan lima hari belajar masih perlu kajian mendalam.
"Makanya kami butuh kajian yang komprehensif."
"Jangan sampai ada penolakan," ujarnya.
Selain itu, menurut Sunaryo, wacana lima hari belajar disambut baik guru-guru di Blora.
"Kalau saya tanya ke guru-guru responnya baik, dengan lima hari belajar itu."
"Mereka masih punya kesempatan untuk melakukan kegiatan lain, persiapan pembelajaran, dan lain-lain," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan melibatkan berbagai stakeholder untuk mengkaji sistem lima hari belajar.
"Kami harus persiapan harus melibatkan banyak stakeholder untuk diajak bicara membahas itu," ujarnya.
Sunaryo belum bisa memastikan kapan penerapan lima hari belajar akan diterapkan di Blora.
Sunaryo juga sempat mengkomunikasikan dengan Bupati Blora, Arief Rohman, terkait wacana lima hari belajar.
"Kalau dari Bupati, memerintahkan untuk mengkaji lima hari belajar di sekolah itu."
"Nilai plus minusnya apa?"
"Kalau kami implementasikan mampu atau tidak?" paparnya. (*)
Baca juga: Kades Wonoagung Demak Mangkir Hadiri Peluncuran Kopma Presiden, Pilih Ngamar Bareng Selingkuhan
Baca juga: Kain Merah Putih 230 Meter Terbentang di Jalan Kampung Kemuning Karanganyar Sambut HUT Kemerdekaan
Baca juga: Mantan Atlet Pebulu Tangkis Meninggal Dunia, Sosoknya Berjasa Bagi Taufik Hidayat
Baca juga: Perintangan Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Agung Karanganyar, Kajari: Jemput Paksa 1 Saksi
Blora
Pemkab Blora
Lima Hari Belajar di Blora
Lima Hari Belajar
Dindik Kabupaten Blora
Pendidikan
SD Negeri 1 Karangjati
Eko Hadi Sulistiyono
Sunaryo
Politisi PDIP Blora Pertanyakan TNI Cawe-cawe Urus MBG: Aku Dibenci Tentara Orak Apa-apa |
![]() |
---|
SPPG Minta Pelajar Keracunan MBG di Blora Harus Dirahasiakan, DPRD Murka |
![]() |
---|
DPRD Blora Pertanyakan Keterlibatan TNI dalam Program MBG: Aku Dibenci Ora Apa-apa |
![]() |
---|
Komisi D DPRD Blora Soroti Anggaran MBG Besar tapi Minim Pengawasan |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan Blora Tak Tahu Soal Surat Perjanjian Soal MBG, Dua Poin Perjanjian Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.