Tribunjateng Hari ini
Iwuk Tak Ingin Masyarakat Trauma Pengajian
Pemda telah melakukan mediasi sebelum terjadi bentrokan usai pengajian Muhammad Rizieq di Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7) malam.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemda telah melakukan mediasi sebelum terjadi bentrokan usai pengajian Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7) malam.
Plt Kepala Kesbangpol Jateng, Muslichah Setiasih mengatakan, telah mendapat informasi pengajian sejak sepekan yang lalu.
Namun, sudah ada kesepakatan pengajian tidak provokatif, tidak membawa banyak massa, dan tidak membawa senjata tajam.
Baca juga: 675 Aparat Gagal Bendung Kericuhan, Pengajian Rizeiq Shihab di Pemalang Berakhir Bentrok Berdarah
"Kemarin tidak bisa hindari karena keduanya (ormas-Red) tidak bisa dibilangin," ujar Iwuk, sapaannya, kepada tribunjateng.com, Kamis (24/7).
Menurut dia, pelaksanaan pengajian mundur dari jadwal semula pukul 20.00 menjadi pukul 23.00. Kedua belah pihak pun saling menunggu.
"Setelah pengajian, kelompok yang menyerang menyusup melalui jalan kecil. Setelah ulama pulang langsung menyerang panggung," tuturnya.
Iwuk menuturkan, bentrokan dipicu karena ormas PWI LS ingin menolak Rizieq Shihab mengisi pengajian. Pihaknya pun memastikan telah memediasi agar tidak ada aksi pengadangan.
"Dari awal, mulai dari bupati (Pemalang-Red), forum kerukunan umat beragama, sudah merendam dari awal," ujarnya.
Ia menyebut, kondisi saat ini kedua ormas telah kondusif. Kepolisian pun sedang menyelidiki hal penyebab bentrokan.
"Kami dari pemerintah daerah akan mempertemukan tokoh-tokohnya agar bisa pengajian lagi, dan masyarakat tidak trauma ikut pengajian," ujarnya.
Iwuk menyatakan, jumlah jemaah yang hadir pada pengajian itu sekitar 100 orang. Sementara, terdapat 11 orang menjadi korban bentrokan itu, termasuk sejumlah aparat kepolisian yang terluka. "Kondisinya luka ringan sampai sedang," tuturnya.
Adapun, isi surat ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) diduga menjadi awal pengerahan massa secara terorganisasi.
Sebelum insiden, PWI-LS Kabupaten Pemalang telah melayangkan surat kepada seluruh pimpinan daerah PWI-LS di Jateng dan Jabar, berisi permohonan pengiriman pasukan untuk mengadang dan menolak ceramah Rizieq Shihab.
Surat tersebut menjadi dasar pengumpulan massa untuk mengadang dan membubarkan acara peringatan bulan Muharam yang menghadirkan Rizieq sebagai penceramah utama.
Meski aparat kepolisian telah membentuk barikade, sebagian massa tetap berupaya mendekat ke area ceramah. Mereka melempar batu dan memicu bentrokan dengan kelompok pendukung Rizieq dari Front Persatuan Islam (FPI).
Curug Gending Asmoro Kabupaten Semarang Mencoba Bangkit setelah Mangkrak |
![]() |
---|
Santri Asal Kudus Juara Satu Musabaqah Qira’atil Kutub Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Polda Periksa 17 Saksi Kasus Ambruknya Pesantren Al Khoziny |
![]() |
---|
KPK Cecar Kakanwil Kemenag Jateng soal Pembagian Kuota Haji |
![]() |
---|
Pelajar di Klaten Langsung Mual dan Muntah Satu Jam setelah Santap MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.