Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebakaran di Semarang Tewaskan 5 Orang

Firasat Bu Guru Sebelum Aditya Tewas Terbakar Hidup-hidup di Semarang: Salim 3 Kali

Muhammad Aditya (14), siswa kelas 7C SMP Kartiyoso Semarang, dikenal sebagai anak yang ceria dan santun. 

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: galih permadi
Tribunjateng.com/Rezanda Akbar
MENUNJUKAN UCAPAN DUKA - Dyong Wahyuni saat menunjukan foto Muhammad Aditya meninggal terbakar hidup-hidup di rumahnya di Semarang 

Lima orang dinyatakan tewas terbakar hidup-hidup pada Jumat (25/7/2025) dini hari.

Dengan mata sembab dan suara parau, Abdul Wahid (69) masih sulit mempercayai apa yang ia saksikan pada Jumat dini hari, (25/7/2025).

Tak ada suara, tak ada tanda-tanda mereka berusaha keluar. Semuanya lenyap dalam hitungan menit.

"Yang tau awal itu Istri saya yang duluan kepanasan. Saya ikut bangun, terus lari keluar rumah. Api sudah besar. Saya cuma bisa teriak minta tolong.” ujar Abdul Wahid.

Ia berdiri tak jauh dari puing-puing rumah bercat kuning di Jalan Pesanggrahan Raya No. 25/27, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur. 

Rumah itu kini hanya menyisakan arang, debu serta beberapa perabot dan peralatan yang rusak terbakar.

“Saya langsung teriak-teriak minta tolong,” ucapnya lirih. 

Bersama warga, ia sempat mencoba menyiram api dengan ember dan selang. Tapi kobaran terlalu cepat membesar. 

“Nyiram-nyiram, tapi tetap nyamber terus, itu disebelah kan ada pintu sambung ke sebelah itu coba dobrak sambil teriak panggil tapi ga ada suara," ujarnya.

Wahid tinggal tepat di sebelah rumah yang terbakar. Ia dan istrinya sempat selamat karena lebih dahulu terbangun oleh hawa panas yang menjalar lewat dinding rumah.

Namun, berbeda dengan lima penghuni rumah itu Aminah (65), Saidah (55), Amalia (33) yang sedang hamil, Muhamad Aditya (14), dan Kimora Azzalea (4) yang seluruhnya ditemukan dalam kamar, tak sempat menyelamatkan diri. 

“Itu adik saya dua orang dan tiga anak-anak. Semua ada di kamar. Enggak sempat keluar,” kata Wahid. 

“Kamarnya sempat diketok, tapi nggak kebuka.” jelasnya.

Ia menyebut bahwa korban adalah adik-adiknya urutan ketiga dan keempat dari enam bersaudara. Sementara kakak pertama dan kedua, termasuk Wahid sendiri, kini hanya bisa berduka. 

(Rad)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved