Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

5 Bukti Temuan Polisi yang Mengarah Kematian Diplomat Arya Daru Bunuh Diri

1. Sidik Jari dan Lakban Milik Korban Sendiri...salah satu barang bukti penting adalah lakban kuning yang melilit kepala korban. Dari hasil

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Kolase Facebook dan Ist
5 Bukti Temuan Polisi yang Mengarah Kematian Diplomat Arya Daru Bunuh Diri 

5 Bukti Temuan Polisi yang Mengarah Kematian Diplomat Arya Daru Bunuh Diri

TRIBUNJATENG.COM – Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan, kini semakin mengerucut pada dugaan bunuh diri. 

Polda Metro Jaya mengungkapkan sejumlah barang bukti dan hasil investigasi ilmiah yang memperkuat kesimpulan bahwa tidak ada unsur tindak pidana dalam kematian Arya.

Hasil penyelidikan menggunakan metode scientific crime investigation menunjukkan tidak ada keterlibatan pihak lain. “Belum ditemukan adanya peristiwa pidana,” tegas Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7/2025).

 


1. Sidik Jari dan Lakban Milik Korban Sendiri

Salah satu barang bukti penting adalah lakban kuning yang melilit kepala korban. Dari hasil analisis sidik jari oleh Pusident Bareskrim Polri, dipastikan bahwa sidik jari pada lakban identik dengan milik Arya Daru.

“Dari proses kimia basah dan kristal violet, ditemukan satu sidik jari yang valid. Setelah dicocokkan, terdapat 12 titik kecocokan yang menyimpulkan bahwa itu milik ADP,” kata Aipda Sigit Kusdiyanto, dari Pusident Bareskrim Polri.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban, yang kemudian menyebabkan gangguan pernapasan dan berujung pada kematian karena asfiksia.


2. Kondisi TKP: Pintu Terkunci dari Dalam, Tidak Ada Kerusakan

Korban ditemukan dalam kamar kosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (8/7/2025). Posisi tubuhnya berada di atas tempat tidur, dengan kepala terbungkus plastik dan lakban.

Yang menguatkan dugaan bunuh diri, pintu kamar dalam keadaan terkunci dari dalam, serta tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik maupun kerusakan di lokasi kejadian.

Barang-barang berharga milik Arya pun tetap utuh, tak ada indikasi kehilangan atau pembobolan.

 

3. Email Bunuh Diri dan Jejak Digital Emosional

Tim digital forensik menemukan dua segmen email yang dikirim Arya ke lembaga amal yang menyediakan dukungan bagi individu dengan tekanan emosional tinggi.

Segmen pertama dikirim pada Juni–Juli 2013, berisi curahan hati tentang dorongan untuk bunuh diri. Segmen kedua terjadi pada September–Oktober 2021, yang menggambarkan niat yang lebih kuat untuk mengakhiri hidup karena tekanan pribadi.

“Email tersebut memperlihatkan kondisi psikis korban yang mengalami tekanan berat dan keinginan untuk mengakhiri hidup,” jelas petugas digital forensik.


4. Hasil Autopsi: Mati Lemas Tanpa Keterlibatan Pihak Lain

Hasil autopsi dari tim forensik RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyimpulkan bahwa Arya meninggal akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran napas bagian atas, konsisten dengan kematian akibat asfiksia.

“Kesimpulannya, tidak ditemukan tanda kekerasan ataupun keterlibatan orang lain,” kata Kombes Wira.

 

5. Barang Bukti Lain yang Disita

Polisi menyita 103 barang bukti dari berbagai lokasi, termasuk tempat kos, kantor, dan lingkungan pribadi Arya. Beberapa item yang disorot publik antara lain lakban kuning, plastik, alat kontrasepsi, handphone, laptop, pakaian, serta DVR CCTV.

Dari hasil pemeriksaan 24 saksi, termasuk dari lingkungan keluarga, tempat kerja, hingga orang-orang terakhir yang berinteraksi dengan korban, tidak ditemukan adanya motif atau hubungan yang mengarah ke tindakan kriminal dari pihak lain.

 


Farah, Teman Terakhir yang Bersama Arya, Sudah Diperiksa

Sebelum kematiannya, Arya sempat terekam kamera berbelanja bersama seorang wanita bernama Farah di Grand Indonesia. Mereka diketahui bersama pada Senin, 7 Juli 2025, sehari sebelum jenazah Arya ditemukan.

Polisi menyatakan Farah sudah diperiksa sebagai saksi. Namun, terkait hubungan personal keduanya, aparat enggan memberikan keterangan lebih lanjut demi menjaga privasi.

 

Kesimpulan Sementara: Bunuh Diri, Bukan Kriminal

Dengan hasil autopsi, analisis digital, forensik sidik jari, serta pemeriksaan saksi dan kondisi TKP, Polda Metro Jaya menegaskan tidak ada unsur kejahatan dalam kasus ini.

"Peristiwa ini kami simpulkan tidak melibatkan pihak lain. Indikasinya mengarah kuat pada tindakan bunuh diri," tutup Kombes Wira.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved