Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prakiraan Cuaca Jateng

Peringatan Dini Cuaca Ekstrim 2 Hari ke Depan di Jateng, Waspada di Cilacap hingga Boyolali

Berikut peringatan dini cuaca ektrem di Jawa Tengah (Jateng) yang disampaikan Badan Meteirologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Penulis: Msi | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Budi Susanto
CUACA EKSTREM: Hujan lebat melanda wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Jumat (7/7/2023) siang. Berikut peringatan dini cuaca ektrem di Jawa Tengah (Jateng) yang disampaikan Badan Meteirologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang. 

Dwikorita mengatakan, melemahnya Monsun Australia yang berasosiasi dengan musim kemarau turut menyebabkan suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat.

"Hal ini berkontribusi terhadap terjadinya anomali curah hujan tersebut," ujar dia.

Selain itu, faktor lainnya adalah gelombang Kelvin yang melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan yang memicu penumpukan massa udara.

Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan.

"Dapat dipastikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan di atas normal dari yang seharusnya terjadi di musim kemarau atau disebut juga dengan kemarau basah," ucap Dwikorita.

Kondisi ini sejalan dengan prediksi BMKG pada Maret 2025 bahwa kemarau tahun ini akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM), terutama di wilayah Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Pemantauan hingga akhir Juni 2025 menunjukkan bahwa baru sekitar 30 persen Zona Musim yang telah memasuki musim kemarau.

Angka ini hanya setengah dari kondisi normal, di mana secara klimatologis sekitar 64 persen Zona Musim biasanya telah mengalami musim kemarau pada akhir Juni.

Adapun berdasarkan iklim global, BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi ENSO (suhu muka air laut di Samudra Pasifik) dan IOD (suhu muka air laut di Samudra Hindia) akan tetap berada di fase netral pada semester kedua tahun 2025. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved